Sejumlah PMI asal Banyuwangi menjalani uji swab di Gedung Diklat Licin. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Secara bergelombang sejak sepekan sebelum Lebaran, sebanyak 202 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi, terus berdatangan hingga, Selasa (12/05/2021) malam.
Sebelum menuju ke kampung halaman, mereka diwajibkan menjalani tes swab PCR dan karantina di Gedung Diklat PNS yang kini menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Dari ratusan PMI yang sudah diperiksa, ditemukan dua
pekerja migran Banyuwangi yang baru saja tiba dari Malaysia, terkonfirmasi
positif Covid-19.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, pasien tanpa gejala
ini diminta untuk melakukan isolasi di Gedung Diklat PNS Licin selama 10 hari
terpisah dengan pekerja migran lainnya.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji
Lestariono mengatakan, dari 202 PMI yang tiba di Banyuwangi, sejauh ini 189 orang
telah dipulangkan ke rumah masing-masing karena hasil tes swab PCR menunjukkan
negatif Covid-19.
“Yang sudah boleh pulang juga telah menjalani isolasi
selama tiga hari di gedung diklat, itu dilakukan untuk memastikan mereka
benar-benar terbebas dari virus Covid-19,” kata Rio panggilan karibnya melalui
sambungan Whatsapp (WA), Rabu (12/5/2021).
Keterangan Gambar : PMI
yang sudah menjalani isolasi diperbolehkan pulang. (Foto: Istimewa)
Sementara itu, di Gedung Diklat PNS Licin sejauh ini masih
ada 13 pekerja migran yang harus menjalani masa isolasi. Dua diantaranya
merupakan pekerja migran yang dinyatakan positif Covid-19. Sementara 11 PMI
lainnya merupakan pasien negatif Covid-19.
“Untuk yang 11 itu sebenarnya negatif hasil tesnya. Namun
mereka tetap harus menyelesaikan masa isolasinya selama tiga hari ke depan.
Jadi total yang masih dikarantina atau diisolasi hingga saat ini masih 13 orang
jumlahnya,” tambah Rio.
Meski Lebaran kurang sehari lagi, bukan tidak mungkin para
pekerja migran ini akan terus berdatangan ke Banyuwangi untuk pulang kampung.
Yang patut disayangkan, meski para pekerja migran ini sudah
melewati pemeriksaan berlapis super ketat, baik saat mereka berada di bandara,
maupun tempat karantina PMI di Jakarta dan Surabaya, namun nyatanya masih ada
saja PMI yang ternyata positif Covid-19 lolos dari pemeriksaan petugas. (man)