Manajemen PT BSI mendatangi rumah warga Pesanggaran terdampak banjir untuk menyalkurkan bantuan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemandangan berbeda terlihat ketika dampak banjir menimpa masyarakat di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Disini, pelaku investasi PT Merdeka Copper Gold Tbk, langsung merespon cepat dengan menyalurkan bantuan paket sembako.
Reaksi tersebut dilakukan menyusul dampak banjir telah mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat. Rendangan banjir membuat sejumlah warga tidak bisa bekerja atau mencari nafkah.
Untuk diketahui, PT Merdeka Copper Gold Tbk, merupakan
induk perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI), yang beroperasi di
Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Kepada awak media, Konsultan PT Merdeka Copper Gold Tbk, H
Caesar Muhni Rizal menyampaikan, bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak
banjir disejumlah desa di Kecamatan Pesanggaran. Di antaranya di Desa
Pesanggaran dan Sumberagung.
Dijelaskan, di Desa Pesanggaran, banjir merendam wilayah
Dusun Krajan. Perusahaan menggandeng relawan Desa Tanggap Bencana (Destana)
Desa Pesanggaran. Disitu juga dibuka dapur umum guna memenuhi kebutuhan makan
dan minum masyarakat terdampak bencana banjir.
Sementara itu, untuk korban terdampak banjir di Dusun
Silirbaru, Desa Sumberagung, PT Merdeka Copper Gold Tbk, bekerjasama dengan
sejumlah Kelompok Masyarakat (Pokmas). Salah satunya Pokmas Peduli Desa (Pokmas
Pedes), Dusun Silirbaru. Mereka bertugas mendata para korban terdampak banjir
sekaligus menyalurkan bantuan.
“Semoga bantuan paket sembako ini bisa meringankan beban
masyarakat,” kata H Caesar Muhni Rizal, Minggu (9/10/2022).
Penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak banjir ini
adalah bukti komitmen dan kepedulian PT Merdeka Copper Gold Tbk, terdahap
masyarakat. Khususnya masyarakat Kecamatan Pesanggaran, yang merupakan wilayah
ring satu PT BSI.
Selain itu, bantuan tersebut juga menjadi wujud kekompakan,
kebersamaan dan ikatan tali kekeluargaan antara perusanaan dengan warga
sekitar. Sekaligus wujud sinergi dan dukungan perusahaan terhadap program
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, dalam upaya tanggap bencana.
“Kami pun terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan
masyarakat dalam membantu meringankan beban masyarakat korban terdampak
banjir,” bebernya.
Sekretaris Pokmas Pedes Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung,
Anim Wardana, mengaku sangat mengapresiasi kepedulian PT Merdeka Copper Gold
Tbk, terhadap masyarakat korban terdampak banjir. Menurutnya, respon cepat
perusahaan merupakan wujud kepedulian dan kesungguhan pelaku investasi dalam
memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Banjir telah mengakibatkan aktivitas masyarakat sangat
terganggu. Dengan adanya bantuan akan sedikit meringankan beban masyarakat yang
tidak bisa bekerja mencari nafkah,” katanya.
Pantauan dilapangan, PT Merdeka Copper Gold Tbk,
menyalurkan ratusan paket sembako kepada masyarakat terdampak banjir di
Kecamatan Pesanggaran. Jumlah bantuan pun akan terus bertambah menyesuaikan
kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Kehadiran bantuan ini disambut baik masyarakat. Mereka
mengaku sangat terbantu. Maklum, sejak Jumat malam, 7 Oktober 2022 lalu, banjir
telah merendam wilayah Dusun Krajan, Desa Pesanggaran dan Dusun Silirbaru, Desa
Sumberagung.
Beberapa warga penerima bantuan asal Dusun Silirbaru,
Pingi, Jamin, Bintar dan Philipus mengaku sangat senang dan merasa terbantu
atas pemberian bantuan. Menurutnya, bukan dihitung dari besarnya nilai bantuan.
Tetapi, dari kesigapan dan kepedulian perusahaan dalam merespon kondisi
masyarakat.
“Terimakasih atas bantuan yang diberikan, tentu ini sangat
bermanfaat bagi kami,” kata Philipus.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Ilzam Nuzuli menyampaikan, tingginya curah
hujan pada Jumat malam (7/10/2022), telah menyebabkan banjir di 3 kecamatan.
Yakni Kecamatan Kalibaru, Glenmore dan Pesanggaran.
Ilzam menjelaskan, di Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan
Kalibaru, banjir menggenangi jalan dan pemukiman masyarakat. Sedang di
Kecamatan Pesanggaran, banjir sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat. Salah
satunya terjadi di Desa Sumberagung dan Desa/Kecamatan Pesanggaran, sedikitnya
terdapat 34 rumah warga terendam banjir.
"Banjir disebabkan luapan aliran sungai serta curah
hujan tinggi dan terus menerus. Juga ada sampah yang menyumbat drainase,"
kata Ilzam.
Saat drainase lancar, lanjutnya, banjir diwilayah Kecamatan
Pesanggaran, seharusnya bisa diminimalisir. "Kalau drainase lancar air
langsung ke laut," cetusnya.
17 Kecamatan Rawan Banjir
Hasil pemetaan BPBD Banyuwangi, terdapat 17 kecamatan yang
rawan banjir saat musim penghujan. Dari 17 wilayah tersebut, kewaspadaan pada
saat hujan turun harus ditingkatkan.
Wilayah yang berpotensi terjadi banjir antara lain,
Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran,
Rogojampi, Siliragung, Wongsorejo. Kemudian Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari,
Cluring, Gambiran, Genteng, Giri dan Kecamatan Glagah.
Dari 17 kecamatan, dibagi menjadi dua wilayah dengan
tingkat kerawanan berbeda, antara mengalami banjir tinggi dan banjir sedang.
Wilayah yang berpotensi mengalami banjir tinggi yaitu
Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran,
Rogojampi, Siliragung, dan Wongsorejo.
Sedangkan wilayah dengan potensi banjir tingkat sedang,
wilayah Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Genteng, Giri,
Glagah.
Tingkat banjir, dilihat dari tingkat kerawanan dikarenakan
bencana banjir terjadi berulang-ulang di kecamatan tersebut. Salah satu contoh,
Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Wilayah setempat ketika hujan turun
dengan insentitas tinggi sering terjadi banjir, akibat luapan air sungai.
Sebagai upaya preventif, BPBD Banyuwangi pun mengimbau agar
masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Seperti di selokan atau pun
sungai. (red)