(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bertemu komunitas penyintas kanker payudara ‘Osing Pink’. Ipuk meneladani semangat dan perjuangan perempuan-perempuan hebat tersebut.
Osing Pink merupakan komunitas penyintas kanker payudara, yang memberikan pendampingan, edukasi, hingga dukungan moril dan materiil kepada para penderita (warior) kanker.
Komunitas ini diketuai Laili Dian
Pangestuti, yang juga seorang penyintas kanker payudara. Setelah dinyatakan
sembuh dari penyakitnya, Dian bersama para penyintas lainnya mendedikasikan
diri untuk mendampingi dan membantu para penderita kanker payudara di
Banyuwangi.
“Terima kasih kepada komunitas
Osing Pink yang terus peduli para penderita kanker payudara di Banyuwangi.
Pendampingan dari ibu-ibu sangat mereka butuhkan, untuk bangkit dan bersemangat
menjalani pengobatan,” kata Ipuk saat bertemu komunitas Osing Pink, di Pendopo
Sabha Swagatha pada 8 Oktober 2021.
Turut mendampingi Plt Direktur RSUD
Blambangan, dr. Aisyiah Anggraeni dan dokter spesialis onkologi RSUD
Blambangan dr. Asdi Wihandono, Sp.B (K) Onk.
Dalam kesempatan itu Ipuk banyak
mendengarkan kisah dan semangat para ‘survivor’ kanker payudara tersebut selama
menjalani pengobatan. Ipuk bangga mendengar semangat mereka yang luar biasa
dalam melawan penyakitnya.
“Alhamdulillah, selamat ibu-ibu
semua sudah sembuh dari kanker payudara. Ini nikmat yang harus disyukuri.
Semoga ibu-ibu terus diberi kesehatan, dan bisa menjadi penyemangat bagi para
penderita kanker payudara yang saat ini tengah berjuang untuk sembuh,” kata
Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Ipuk mengatakan, pemerintah akan
terus memperbaiki kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk di sektor
kesehatan. Khususnya yang terkait layanan pengobatan pasien kanker.
“Di RSUD Blambangan sudah ada dokter spesialis onkologi, jadi untuk pemeriksaan dan pengobatan standar sudah bisa dilakukan di Banyuwangi. Tinggal ditingkatkan lagi layanan untuk kemoterapi dan radiasi sehingga pasien kanker cukup berobat di Banyuwangi, tidak perlu dirujuk ke luar daerah,” kata Ipuk.
Sementara dr. Asiyah Anggraeni
menjelaskan, sejak 2019 RSUD Blambangan telah menyiapkan layanan terpadu untuk
pasien kanker. Bahkan berbagai fasilitas penunjang serta SDM telah disiapkan.
“Untuk layanan radiasi, alat sudah
kita siapkan tinggal melatih tenaga radiatornya. Sementara untuk layanan
kemoterapi, tempat dan SDM sudah kita siapkan, tinggal melengkapi alat handlingnya
saja, alat khusus untuk mencampur obat kemoterapi. Ini yang kita belum punya,”
kata dr. Asiyah.
“Tapi kalau untuk operasi dan perawatan standar saja Banyuwangi sudah siap. Hanya kalau untuk perawatan lanjutan seperti kemoterapi dan radiasi saja yang kita belum punya,” timpal dr. Asdi Wihandono. (Humas/kab/bwi)