(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
menggeber program “Gesah Bareng Kepala Desa”. Bupati Ipuk “gesah” alias diskusi
gayeng bersama para kepala desa (kades) untuk mengurai
permasalahan-permasalahan di desa. Untuk tahap pertama, Ipuk gesah bareng
kades-kades di lima kecamatan, yaitu Wongsorejo, Kalipuro, Glagah, Giri, dan
Licin.
"Gesah Bareng ini untuk bersama-sama menguraikan
masalah-masalah yang ada di desa lalu kita bahas bareng solusinya. Kita saling
bantu dan bergotong royong," kata Ipuk, saat Gesah Bareng dengan Kades, di
Kantor Kecamatan Kalipuro, Selasa (2/8/2022).
Bupati Ipuk sebelumnya juga rutin menggelar program “bupati
ngantor di desa” (Bunga Desa) untuk langsung mengurai masalah warga desa.
"Saat ini harapan warga terhadap desa sangat besar.
Perhatian pemerintah terhadap desa juga sangat besar. Karena itu apabila ada
permasalahan, mari kita carikan solusinya bersama-sama," tambah
Ipuk.
Dalam program tersebut, Ipuk mengajak seluruh kepala
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar bisa mengeksekusi langsung persamalahan
tersebut.
Seperti Kepala Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Abdul
Wafa, yang menanyakan solusi terhadap Pasar Bajulmati yang baru saja
terbakar. "Untuk pembangunan pasar Bajulmati saat ini tengah proses
lelang. InsyaAllah bulan depan pembangunan bisa dimulai," jawab
Ipuk.
Demikian juga Kepala Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro,
Slamet Utomo, yang meminta bantuan pembuatan lansekap blue print
destinasi wisata yang ada di Desa Ketapang.
"Di desa kami banyak destinasi wisata baru yang kami
kembangkan seperti wisata bahari. Ada pihak ketiga yang ingin membantu
melakukan perbaikan dan pengembangan, namun kami terkendala di pembuatan blue
print lansekap. Mungkin bisa dibantu," kata Slamet.
"Ayo Dinas PU Bina Marga PU Cipta Karya, Dinas PU Pengairan segera bantu Desa Ketapang pembuatan blue print yang dibutuhkan. Nanti kalau ada kendala, laporkan ke saya lagi ya Pak Kades," timpal Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Demikian juga permintaan-permintaan kades terkait
pembangunan dan perbaikan jalan yang paling banyak disampaikan. Ipuk
menyampaikan tahun ini ada 1000 titik jalan yang diperbaiki dan dibangun. “Jika
saat ini sebagian besar kami bangun jalan lingkungan termasuk pavingisasi,
kedepan kami bangun jalan poros antar desa dan antar kecamatan, ujarnya.
Pemkab Banyuwangi juga akan memberikan alokasi PIK (Pagu
Indikatif Kecamatan) Insfrastruktur Jalan dan PIK Kelurahan/Desa (Alokasi Dana
Kelurahan/Desa), selain PIK Reguler yang telah rutin diberikan di tahun-tahun
sebelumnya.
PIK Infrastruktur Jalan merupakan perhitungan berdasarkan
realisasi PBB sebelum jatuh tempo, atau diberikan atas reward kinerja realisasi
PBB masing-masing desa.
“Kami sediakan PIK infrastruktur jalan sekitar Rp 23,4
miliar bagi desa yang telah menuntaskan pembayaran PBB di wilayahnya,"
jelas bupati perempuan itu.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga berterima kasih atas kerja
keras kades selama ini. Pada tahun ini, dalam Indeks Desa Membangun dari
Kementerian Desa, Banyuwangi bebas dari desa dengan predikat berkembang dan
tertinggal. Semua desa di Banyuwangi berstatus desa maju (51 desa) dan mandiri
(138 desa).
"Bahkan ada tiga desa melompat dari berkembang ke
mandiri. 10 desa naik kelas dari berkembang ke maju. 46 desa naik kelas dari
maju ke mandiri. Selain itu dua desa di Banyuwangi masuk 10 besar
nasional," urai Ipuk.
"Berkat kerja keras kades pula, mitigasi angka
kemiskinan selama pandemi Covid-19 di Banyuwangi terjaga. Tingkat kenaikan
kemiskinan Banyuwangi selama pandemi 2020-2021 hanya 0,01 persen, termasuk
tingkat kenaikan terendah di Jatim,” imbuh Ipuk. (humas/kab/bwi)