Sambut Nyepi, Tawur Kesanga di Banyuwangi Digelar SederhanaHari Raya Nyepi

Sambut Nyepi, Tawur Kesanga di Banyuwangi Digelar Sederhana

Umat Hindu di Banyuwangi siapkan ogoh-ogoh dalam perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Sehari menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, pemeluk agama Hindu di Banyuwangi menggelar upacara Tawur Kesanga.

Upacara Tawur Kesanga tahun ini digelar sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang biasanya dipusatkan di Pura Agung Blambangan Muncar, namun tahun ini digelar secara sederhana di masing-masing Pura yang tersebar di Bumi Blambangan.

Itu dilakukan karena saat ini, kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi masih relatif tinggi, sehingga acara Tawur Kesanga tidak diselenggarakan secara terpusat.

Baca Juga :

Pemuda Hindu Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Budi Wiriyanto mengatakan, pada tahun baru Saka 1944 perayaan Tawur Kesanga diawali dengan upacara Mecaru, diselenggarakan secara sederhana di Pura masing-masing, namun tidak akan mengurangi kesakralan tahapan perayaan Nyepi tahun ini.

"Kita mulai sore dimulai dengan upacara Mecaru pukul 17:00 WIB, kemudian malam harinya perayaan Tawur Kesanga dengan mengarak ogoh-ogoh kemudian dibakar di lapangan," ungkap Budi, Rabu (2/3/2022).

Tawur Kesanga adalah rangakaian dari perayaan Nyepi, yang merupakan ritual untuk menetralisir sifat negatif manusia dan alam menjelang datangnya tahun baru Saka 1944, sehingga selama tapa brata penyepian, semua umat hindu bisa melaksanakan dengan khusyu tanpa ada gangguan ataupun pengaruh negatif.

"Membakarnya ogoh-ogoh merupakan simbol peleburan sifat negatif, sebelum umat Hindu melakukan tapa brata Nyepi," tambah Budi.

Sebagai informasi, sebelum melakukan Tapa Brata Penyepian, umat Hindu di Banyuwangi terlebih dahulu menggelar serangkaian upacara, mulai Melasti, kemudian perayaan Tawur Kesanga, sebelum akhirnya melakukan Catur Brata selama 24 Jam dengan ritual yang meliputi Amati Geni (Tidak menyalakan api), Amati Karya (Tidak bekerja), Amati Lelanguan (Tidak boleh bersenang-senang) dan Amati Lelungan ( Tidak bepergian), 24 jam kemudian ritual Nyepi ditutup dengan upacara Ngempak Geni yaitu umat Hindu melakukan Dharma Shanti atau mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling memaafkan satu sama lain. (fat)