(Foto: Humas/kab/bwi)
Mereka sebelumnya telah lolos
seleksi pada 2019 lalu. Penyerahan SK pengangkatan dilakukan di Pendapa
Banyuwangi yang dihadiri 200 orang, dan sisanya mengikuti secara online.
“Selamat sudah resmi menjadi PPPK.
Semoga dengan pengangkatan ini menjadikan kinerja pembangunan daerah terus
meningkat,” kata Anas.
Penyerahan SK ini disambut antusias
oleh penerimanya. Salah satunya Sri Winarti (51) yang telah mengabdi selama 25
tahun sebagai guru honorer di SMPN I Genteng .
“Alhamdulillah, akhirnya mimpi saya
terwujud. Saya sangat terharu karena penantian panjang saya berakhir manis.
Saya akan memberikan yang terbaik di tempat tugas saya nanti,” ujar Sri Winarti
sambil berkaca-kaca.
Anas berharap, para tenaga honorer
yang telah resmi diangkat PPPK tersebut dapat memacu pembangunan di Banyuwangi,
terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
“Anda adalah garda depan bagi Banyuwangi
hari ini dan ke depan. Berikan kinerja terbaik anda, jaga kekompakan, dan terus
kerja keras. Insha Allah kesejahteraan akan mengikuti,” kata Anas menyemangati.
Khusus kepada para guru, Anas
berpesan untuk terus berinovasi agar proses pendidikan di masa pandemi tetap
berjalan optimal.
“Kita tidak ada pilihan lain, bahwa
kita harus beradaptasi dengan teknologi dalam pengajaran ke siswa. Tidak perlu
mengeluh, semua harus terus belajar dan menyesuaikan diri. Dan yang terpenting,
guru juga harus bisa menjadi motivator bagi siswa didiknya,” ujar Anas.
Tak hanya itu, Anas pun memiliki
harapan besar kepada PPPK tenaga pertanian dan kesehatan agar dapat bersinergi
dan berkolaborasi dengan banyak pihak guna mengakselerasi kinerjanya.
Kepala Badan Kepegawaian,
Pendidikan, dan Pelatihan Banyuwangi Nafiul Huda menambahkan, pada hari ini
diserahkan 590 SK PPPK. Mereka adalah tenaga honorer eks kategori II (K-2)
yang mengikuti tes penerimaan pada Februari 2019 lalu.
Rincian formasi pada
pengangkatan PPPK di Banyuwangi adalah tenaga guru, tenaga kesehatan
dan tenaga penyuluh pertanian.
“Penerina SK kali ini rinciannya adalah 476 tenaga guru, 62 tenaga kesehatan, dan 52 tenaga pertanian 52,” pungkas Huda. (Humas/kab/bwi)