(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Civitas akademika Universitas 17
Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi meluncurkan buku berjudul "Banyuwangi Rebound:
Imajinasi dan Langkah Awal Ipuk-Sugirah Memimpin Banyuwangi", di Pendopo
Sabha Swagata Blambangan, Jumat (25/02/2022). Buku ini mengupas tentang visi
kepemimpinan dan kiprah selama satu tahun pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil
Bupati Banyuwangi.
"Pertama kali mendengar istilah Banyuwangi Rebound
ini, saat mendengarkan pidato bupati pada pembukaan RPJMD tahun lalu. Dari
situ, kami terbersit untuk menuliskannya menjadi buku apa yang dilakukan oleh
pemimpin kita ini," ungkap Rektor Untag Banyuwangi Andang Subariyanto yang
juga sebagai Ketua Tim Penulisan buku tersebut.
Buku Banyuwangi Rebound tersebut ditulis secara tim. Selain
Andang Subahariyanto, juga melibatkan sejumlah dosen muda UNTAG Banyuwangi.
Antara lain Sahru Romadloni, Demas Brian Wicaksono, Rohit Nurul Jamil, Kanthi
Pangestuning Prapti dan Muttafaqur Rohmah.
Buku tersebut kemudian lahir menjelang satu tahun
kepemimpinan Ipuk dan Sugirah. Dikemas secara ringan, buku tersebut mengupas
detail program-program yang telah dilakukan selama ini. Mulai dari Bunga Desa,
pemulihan ekonomi, pemberdayaan UMKM, hingga penanganan kesejahteraan mulai
dari sektor pendidikan, kesehatan hingga sosial.
Buku yang terbagi dalam tiga bagian itu, juga mengupas
program-program Banyuwangi dengan strategi mobilasi dan orkestrasi yang
dikembangkan oleh Profesor Renald Kasali. Pemkab Banyuwangi di bawah
kepemimpinan Bupati Ipuk itu dinilai mampu melanjutkan keberhasilan bupati
sebelumnya dalam memobilisasi potensi internal serta mengorkestrasi struktur
eksternal.
Rektor Universitas Jember Dr. Iwan Taruna yang menjadi
salah satu pembedah buku tersebut, menyebutkan bahwa buku Banyuwangi Rebound
ini dapat menjadi bacaan penting untuk menghadapi pandemi yang berpengaruh ke
banyak sektor tersebut.
"Banyuwangi Rebound ini mengandung optimisme untuk meraih peluang baru. Di dalam buku ini, dipaparkan bagaimana optimisme itu diraih," ungkapnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Hal senada juga disampaikan oleh Samsudin Adlawi, budayawan
dan penulis asal Banyuwangi yang didapuk juga menjadi pembahas buku tersebut.
"Rebound atau melompat ini, cocok untuk menggambarkan semangat yang harus
dimiliki rakyat Banyuwangi, khususnya, dalam menghadapi situasi demikian
ini," terang penulis buku 'Bunga Desa Camping Embun' itu.
Sementara Bupati Ipuk Fiestiandani yang hadir dalam
peluncuran tersebut, mengapresiasi langkah Untag Banyuwangi untuk turut
berpartisipasi dalam menyukseskan Banyuwangi Rebound. "Saya sangat
berterimakasih dengan peluncuran buku ini. Ini bisa menjadi bahan literasi bagi
masyarakat untuk bersama-sama rebound dalam membangun Banyuwangi," ungkap
Ipuk.
Lebih jauh, Ipuk menegaskan Banyuwangi Rebound tak sekadar
tagline. Tapi, sebuah gerakan bersama untuk membawa Banyuwangi dapat melompat
di tengah masa pandemi Covid-19. "Banyuwangi Rebound ini, bukan hanya
milik Pemda. Tapi, milik semua. Kita bergerak bersama untuk membawa Banyuwangi
lebih melompat lagi dalam menghadapi tantangan," terang Ipuk.
Banyuwangi Rebound, lanjut Ipuk, terdiri dari tiga pilar.
Yakni, penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, dan merajut harmoni. "Dari
tiga pilar ini, harus dilandasi dengan pelayanan publik yang ekselen serta
keterlibatan publik. Di landasan kedua inilah, kehadiran Untag Banyuwangi untuk
siap menjadi Rebound Center sangat relevan," jelasnya.
Secara spesifik Ipuk kemudian membeberkan sejumlah capaian
yang diraihnya selama satu tahun kepemimpinannya. Di antaranya adalah
keberhasilan dalam menggalakkan vaksinasi Covid-19 telah mencapai 92,25 persen
dosis pertama dan 70 persen untuk dosis kedua. Begitu pula dengan peningkatan
ekonomi. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 750 ruas dan
irigasi sepanjang 145 KM, bantuan alat kepada 1786 UMKM, pendampingan
pengurusan izin SPP-IRT kepada 800 UMKM dan NIB sebanyak 12.000 UMKM, dan
sejumlah capaian lainnya.
"Tentu saja, ini masih banyak yang belum kita lakukan.
Banyak rakyat Banyuwangi yang belum kami sentuh. Tapi, dengan gerak bersama,
kami yakin semua akan dapat merasakan manfaatnya," pungkas Ipuk. (Humas/kab/bwi)