Tabuhan Soren mulai aktif di RTH Singojuruh. (Foto: Adelin Mustika)
KabarBanyuwangi.co.id - Tabuhan Soren, komonitas pelestarsi tradisi ‘tabuhan’ atau musik Angklung Banyuwangi, Jumat (16/4/2021) mulai aktif digelar kembali di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh.
Bahkan kali ini, selain bisa menonton aktivitas anak muda bermain musik setiap sore selama Ramadhan, warga juga bisa berbelanja anek takjil untu berbuka puasa.
“Alhamdulillah, setelah ada kegiatan Pasar Kuliner Ramadhan
yang secara resmi dibuka Bu Ipuk, Bupati Banyuwangi, pemerintah Desa Singojuruh
dan BUMDES-nya sepakat menggelar acara serupa di RTH Singojuruh,” ujar Adlin
Mustika, penggerak Tabuhan Soren kepada KabarBanyuwangi.co.id, Sabtu
(17/4/2021)
“Kegiatan ini semata-mata ingin membangkitkan ekonomi
rakta, dengan membuka peluang berjualan anek kuliner setiap sore di RTH ini,”
imbuh Adlin Mustika.
Tabuhan Soren sendiri digerakan dan dikenal masyarakat
secara luas sejak awal tahun 2019, dengan waktu pentas setiap Sabtu sore di RTH
Singojuruh.
Bahkan aktivitas Tabuhan Soren telah membangikatkan gairah
berkesenian di lingkungan warga kecamatan Singojuruh, karena mereka yang sudah
lama tidak beraktivitas bertemu lagi di Tabuhan Soren.
“Betul, dari Tabuhan Soren itu nama almarhumah Gandrung
Poniti berkibar, setelah puluhan tahun tenggelam,” kenang Adlin yang sejak awal
menggerakan seniman muda di Singojuruh.
“Banyak orang tidak tahu, ternyata Gandrung Pon itu gurunya
Gandrung-gandrung senior di Banyuwangi. Banyak seniman panjak, gandrung yang
tidak terkenal akhirnya bereuni di Tabuhan Soren,” imbuhnya.
Keterangan Gambar : Stand
Kuliner yang menawarkan aneka takjil. (Foto: Adlin Mustika)
Penampilan Tabuhan Soren pada era masa pandami ini, tidak
seperti sebelumnya. Namun hanya instrumentalia, memainkan gendhing-gendhing
giro Using tanpa ada vokal dan tarian.
“Kami hanya mengiringi acara Pasar Takjil Ramadhan, karena
kawasan RTH Singojuruh ini yang dikenal ya Tabuhan Soren, makanya kami harus
pentas dan mendukung kegiatan ini,” tambah Sarjana Seni lulusa STKW Surabaya
ini.
Bagi warga sekitar Singojuruh, bisa mengagendaken belajar
takjil di Pasar Kuliner Ramadhan RTH Singojuruh. Banyak makanan dan kuwe-kue
pembuka puasa yang ditawarkan, mulai dari kopyor, kolak dan aneka lauk untuk
berbuka dan sahur.
Penjualnya adalah Ibu-Ibu PKK dari sejumlah Dusun yang ada
di Desa Singojuruh, dengan koordinator masing-masing kepala Dusun.
“Kami berangsur-angsur akan tampil seperti semula, tentu
tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Tanpa itu, sulit mendapatkan
ijin kegiatan. Namun dengan adanya kegiatan ini, semangat seniman-seniman muda
Singojuruh kembali bangkit setelah 2 tahun tidur panjang,” ujar Ketua Jiwa
Etnika Blambangan ini memungkasi wawancaranya. (sen)