(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi mengajak Siswa TK, SD, dan SMP, serta anak-anak disabilitas dari Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Tuna Indera Indonesia (YKPTI), menonton film "Tegar" di New Star Cineplex, Banyuwangi, Rabu malam (28/12/2022).
Mereka tampak antusias menyaksikan film berdurasi 92 menit yang terinspirasi dari kisah seorang fotografer difabel asal Banyuwangi, almarhum Achmad Dzulkarnain atau akrab disapa Bang Dzoel tersebut.
Di masa hidupnya Bang Dzoel
sempat terlibat dalam pembuatan film ini dengan menjadi behind the schene (BTS)
crew. Saat itu Bang Dzoel berharap film Tegar bisa menjadi salah satu film
percontohan dan edukasi bahwa difabel itu berdaya.
"Berharap film ini akan
menjadi film percontohan untuk kita semua, film edukasi bahwa difabel itu ada,
difabel itu memang harus kita berikan kesempatan dan kita upayakan, kita dukung
bareng-bareng supaya difabel bisa mandiri seperti teman teman non-difabel pada
umumnya," tulis akun resmi @film_tegar hasil dari percakapan dengan Almarhum
Bang Dzoel.
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani mengajak anak-anak untuk menjadikan Bang Dzoel menjadi inspirasi.
"Bang Dzoel adalah sosok yang inspiratif. Dengan segala kekurangan, dia
mampu berjuang dan akhirnya bisa membuat karya yang membanggakan dan
menginspirasi orang lain," kata Ipuk.
Bahkan foto pertama Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakil Bupati Sugirah mengenakan pakaian dinas
resmi untuk upacara besar (PDUB), yang dipotret di hari pelantikan, 26 Februari
2021, merupakan karya Bang Dzoel.
Foto tersebut lantas dipajang di
kantor Pemkab Banyuwangi dan seluruh kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
di Banyuwangi.
Ipuk berharap, apa yang telah
dilakukan Dzoel selama ini akan tetap menjadi penyemangat bagi banyak orang
untuk tetap berkarya. "Dzoel ini mengajarkan banyak hal kepada kita.
Tidak ada yang tak bisa selama kita mau berusaha," kata Ipuk.
Film ini berkisah tentang Tegar,
seorang anak berkebutuhan khusus yang ingin sekolah disutradarai oleh Anggi
Frisca dengan produser Chandra Sembiring.
Karya ini merupakan film keluarga
yang mengajak masyarakat untuk memahami kesetaraan hak dan support system dalam
keluarga. Film ini juga diangkat dari kisah nyata beberapa kehidupan para
penyandang disabilitas.
Salah satu penonton, Achmad Rizki
Fauzi yang juga seorang disabilitas mengatakan memberi dukungan kepada
difabel bukan karena berdasarkan rasa iba. Namun masyarakat perlu menyadari
difabel juga mampu mengembangkan potensi dan meraih keinginan mereka.
"Penting bagi kita anak
difabel untuk menerima apa yang sudah diberikan oleh Tuhan. Dengan begitu kita
akan lebih leluasa mengembangkan potensi berdasarkan apa yang kita
miliki," kata Rizki.
Diputarnya kembali film tegar adalah tribut untuk Bang Dzoel yang menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia dan menjadikan dirinya salah satu difabel yang mampu memiliki potensi besar sebagai fotografer kelas dunia. (humas/kab/bwi)