Aipda H.M. Junaidi Efendi, memandu sholawat nabi di hadapan warga penerima bantuan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Penyaluran bantuan tunai kepada warga kurang mampu terus digencarkan oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta Banyuwangi).
Program pemerintah bekerjasama dengan Polri ini dimaksudkan untuk membantu meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Penyaluran bantuan dilakukan secara door to door, namun ada
pula yang dipusatkan ke beberapa titik di masing-masing kecamatan. Salah
satunya pendistribusian digelar di halaman Mapolsek Srono, Selasa (19/10/2021).
Namun ada yang berbeda dalam penyaluran kali ini. Seluruh
warga penerima bantuan yang sedang menungu giliran diajak bersholawat.
Masyarakat penerima bantuan pun hanyut dalam lantunan
sholawat bersama-sama dengan dipandu oleh Aipda H.M. Junaidi Efendi, yang
merupakan Bhabinkamtibmas sekaligus dikenal sebagai polisi alim dan dekat
dengan para tokoh agama.
"Ini sebagai bentuk mentauladani akhlak Rasululloh dan
mengharap safaatnya di hari akhir. Karena kebetulan hari ini bertepatan dengan
12 Rabi’ul Awal, dan kita melaksanakan penyaluran bantuan, sehingga sekaligus
kita meniru keteladanan Nabi Muhammad SAW,” kata Kapolsek Srono, AKP Junaidi.
“Kita kuatkan persaudaraan dan kepedulian guna mewujudkan
Kamtibmas yang kondusif,” imbuhnya.
Di kesempatan itu, AKP Junaidi juga mengimbau masyarakat
agar tetap meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
"Saat ini kita masih dalam situasi pandemi, oleh
karena kita imbau masyarakat taat protokol kesehatan. Bagi masyarakat yang
belum vaksin, kami harap segera melakukan vaksinasi guna mengurangi resiko
penularan Covid-19," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan, Suwanah
menyampaikan rasa syukur dan terimakasih karena mendapat bantuan. Terlebih
ketika diajak bersholawat, ia mengaku mendapat ketenangan saat sholawatan.
“Terima kasih Pak Polisi, telah memperhatikan kami rakyat
kecil yang terdampak pandemi. Dukungan dan bantuan ini tidak akan saya
sia-siakan. Ini akan saya pakai untuk modal berjualan kembali, karena modal
yang selama ini ada sudah menipis untuk biaya hidup sehari-hari,” tutur
Suwanah. (fat)