Berbagai spesies capung banyak ditemui di Wisata Jopuro Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Wisata Jopuro merupakan kawasan
pemandian alam yang berada di Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan
Glagah, Banyuwangi. Destinasi yang digemari banyak wisatawan tersebut cukup ikonik dengan memadukan lanskap alami
dan buatan.
Aliran mata air yang dibendung membentuk kolam berarus
tenang ini ternyata menjadi sebuah habitat para capung. Hewan yang berperan
sebagai bioindikator untuk kualitas lingkungan, utamanya air ini sangat mudah
ditemui di Wisata Jopuro
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jopuro, Samian
mengungkapkan rasa syukur dengan masih sering ditemukannya capung di berbagai
sudut area Wisata Jopuro.
"Seperti yang kita ketahui, capung itu hanya bisa
berkembang biak di habitat air bersih dan juga bergantung pada ekosistem
perairan yang sehat dan rantai makanan yang baik," katanya.
Bahkan tak jarang, Samian mengaku sering mengamati betina
capung meletakkan telur-telurnya di permukaan air, maupun di tanaman atau lumut
air.
"Capung betina meletakkan telur di permukaan air yang
tenang dan ada lumut airnya. Setelah menetas, larva capung menghabiskan
waktunya memburu invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang alias hewan
lunak di dalam air," ungkapnya.
Tak hanya itu, selain sebagai bioindikator, capung juga
sangat berjasa bagi manusia karena telah membantu membasmi jentik-jentik
nyamuk, lalat atau serangga lainnya.
Oleh karena itu, Pokdarwis setempat juga membuka lebar bagi
siapapun yang ingin belajar tentang capung di Wisata Jopuro.
"Silahkan lihat langsung dan belajar tentang capung di
sini. Rombongan sekolah dan juga kampus sering melakukan penelitian mengenai
capung di sini," pungkas Samian. (man)