(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko, mengunjungi Kabupaten Banyuwangi. Moeldoko dialog bersama petani, serta bertemu dengan para "Jagoan Tani", di Hutan de Djawatan, Selasa (21/6/2022).
Mantan Panglima TNI tersebut mengapresiasi apa yang dilakukan Banyuwangi dengan menggelar Jagoan Tani.
"Saya sangat menaruh hormat
dan mengapresiasi kepada Banyuwangi yang menyelenggarakan Jagoan Tani yang
diperuntukkan bagi anak-anak muda. Indonesia membutuhkan kalian," kata
Moeldoko, di hadapan para Jagoan Tani. Turut mendampingi Wakil Bupati
Banyuwangi, Sugirah.
Program ”Jagoan Tani” merupakan
ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di
Banyuwangi. Sebanyak 1.015 anak muda dari 203 tim mengikuti ajang ini, dengan
total hadiah modal Rp125 juta. Berbagai usaha rintisan diajukan dan
didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, hingga kehutanan.
Jagoan Tani tahun ini memasuki
pelaksanaan tahun kelima. Tak kurang 203 proposal yang terdaftar pada panitia.
Dari sejumlah pendaftar tersebut, akhirnya terseleksi menjadi 152 tim. Total
semuanya ada 1015 peserta yang terlibat. Komposisinya, 52 persen laki-laki dan
48 persen perempuani.
Dari 152 tim yang lolos tahap administrasi tersebut dilakukan sejumlah tes lanjutan. Mulai dari interview, presentase produk hingga tahapan inkubasi bisnis. Dari berbagai tahapan tersebut, terseleksi 30 startup yang lolos ke babak final.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Moeldoko mengaku senang banyak
anak-anak muda yang menaruh minat di bisnis pertanian. "Saya senang. Saya
lihat di sini pertanian banyak peminatnya apalagi anak-anak muda," kata
Moeldoko.
Pria yang juga Ketua Umum DPP
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tersebut mengatakan, ada beberapa hal
yang membuat anak-anak muda harus semangat membangun pertanian Indonesia.
Pertama, Indonesia memiliki daya
saing yang kuat dengan negara-negara lainnya. Indonesia merupakan negara tropis
yang hanya memiliki iklim kering dan basah, sehingga memiliki potensi yang besar
untuk bersaing dengan negara lain di sektor pertanian.
"Kedua, pertanian mampu
membuka lapangan kerja yang luar biasa. Pertanian sangat potensial untuk
membuka lapangan kerja baru. Baik dari sisi on farm maupun off farm. Banyak
yang bisa dijadikan peluang menjanjikan di sektor pertanian," kata
Moeldoko.
"Saya lihat tadi Jagoan Tani sudah melingkupi on farm dan off farm. Itu bagus dan harus dikembangkan terus. Saya minta anak-anak muda Jagoan Tani untuk terus berinovasi mengembangkannya. Salah satunya dari sisi digitalisasi," ujar anak petani tersebut.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Menurutnya, anak-anak muda
Banyuwangi bisa membuat aplikasi yang bisa mempertemukan suply and demand di
sektor pertanian. Bisa berinovasi menghubungkan produsen dan konsumen langsung,
atau inovasi lainnya.
"Sejak saya pensiun dari
Panglima TNI saya langsung terjun ke pertanian. Karena di situlah hidup saya.
Saya anak petani, dan ingin membangun pertanian di Indonesia. Mari semangat,
jangan mudah menyerah dengan kondisi. Ciptakan hal-hal baru di dunia
pertanian," ujar Moeldoko menyemangati mereka.
Usai bertemu dengan para Jagoan Tani, Moeldoko diterima Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata. Di sana, Moeldoko juga bertemu dengan para seniman dan budayawan Banyuwangi. (Humas/kab/bwi)