(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi terus menyalurkan bantuan uang tunai ke warung kecil maupun Pedagang Kaki Lima yang terdampak Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali.
Kali ini, sasarannya adalah warung rakyat dan PKL di kawasan destinasi wisata Pantai Pulau merah dan Pantai Mustika, Kecamatann Pesanggaran. Selain itu, juga diserahkan paket sembako untuk pegiat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di destinasi tersebut.
”Pertama, kembali saya sampaikan
permohonan maaf, karena harus ada PPKM untuk pengendalian Covid-19, yang jugas
pasti berdampak ke destinasi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani seusai
penyerahan bantuan, Senin (16/8/2021).
“Pengunjung sepi, pemasukan PKL dan
warung-warung di sini berkurang. Demikian pula dampaknya dirasakan kawan-kawan
Pokdarwis. Maka kami berinisiatif menyiapkan program bantuan ini,” imbuhnya.
Sebanyak 111 PKL di destinasi
Pantai Pulau Merah dan Pantai Mustika mendapatkan bantuan masing-masing uang tunai
Rp300.000. Selain itu, ada 100 anggota Pokdarwis di destinasi tersebut yang
menerima bantuan sembako.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Pemkab Banyuwangi dalam sebulan
terakhir memang terus menyalurkan bantuan untuk PKL dan warung-warung kecil.
Total penerima bantuann mencapai 6.961 pelaku usaha ultra mikro, di mana
masing-masing menerima Rp300.000.
"Bantuan ini memang tidak
seberapa jika dibandingkan dengan potensi omset yang bisa didapatkan saat
berjualan normal. Setidaknya ini wujud solidaritas, bahwa kita bersama-sama
dalam masa sulit ini," tambahnya.
Ipuk memaparkan, skema bantuan
lainnya juga telah dikucurkan, yaitu dari pemerintah pusat berupa bantuan
sosial tunai (BST) untuk 45.000 keluarga penerima manfaat (KPM), Program
Keluarga Harapan (PKH) 62.000 KPM, BLT Dana Desa 22.000 KPM, Bantuan Pangan
Non-Tunai (BPNT) 100.000 KPM, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.000
usaha mikro masing-masing Rp1,2 juta.
Ipuk mengatakan, data di lapangan
bersifat sangat dinamis. Sebab, ada warga yang sebelumnya masih mampu, kemudian
menjadi kurang mampu akibat dampak PPKM.
”Karena situasi dinamis itulah, kami juga menyiapkan paket bantuan sembako, termasuk yang hari ini diserahkan ke teman-teman Pokdarwis, dari gotong royong banyak pihak,” ujarnya.
Ipuk mengajak semua pihak untuk terus
menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi. ”Pilarnya adalah
kesehatan. Kalau semua sehat, disiplin prokes, saya yakin ekonomi bisa segera
berputar kembali. Destinasi bisa dibuka, PKL bisa berjualan, homestay juga
bergeliat lagi," ajak Ipuk kepada warga.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Eko Suhendro, salah seorang pemilik
warung di Pulau Merah, mengaku sangat terpukul secara ekonomi. Sejak
diberlakukan PPKM Darurat awal Juli lalu, praktis warungnya tidak ada
pengunjung karena destinasi ditutup.
"Saya akalin dengan ternak
ayam. Lumayan. Ada bantuan dari Pemkab Banyuwangi ini bisa untuk tambahan
membetulkan warung yang rencana mau saya buka di rumah," kata Eko.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis
Pulau Merah, Poniran, mengaku siap mengikuti anjuran pemerintah terkait disiplin
penerapan protokol kesehatan Covid-19 termasuk di lokasi wisata.
"Kami semua berharap agar semua ini cepat kembali pulih, kami bisa buka destinasi wisata kembali dengan berbagai penyesuaian. Terima kasih atas perhatiannya kepada kami, dan kami berharap semoga kami bisa beraktivitas kembali," ujarnya. (Humas/kab/bwi)