(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Hari Minggu (4/4/2021), Pemkab Banyuwangi bakal
menggelar Hari Belanjar Pasar Rakyat dan UMKM. Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani bakal memimpin gerakan untuk memulihkan ekonomi lokal tersebut.
“Kami melibatkan pemerintah daerah dan berbagai elemen lainnya, termasuk
teman-teman BUMN dan swasta. Ribuan orang tergabung dalam program ini, tersebar
ke seluruh pasar tradisional dan UMKM-UMKM se-Banyuwangi,” ujar Ipuk, Sabtu
(3/4/2021).
Dia menjelaskan, pelaksanaan program dibagi antara pasar tradisional dan
UMKM. “Jadi sudah didata dan dibagi habis, kelompok A misalnya ke pasar
tradisional di Kecamatan Genteng, kelompok B ke UMKM alat rumah tangga, dan
seterusnya,” ujar bupati perempuan tersebut.
Terkait target transaksi, Ipuk optimistis ratusan juta duit bakal
tergelontorkan ke pasar rakyat dan UMKM dalam hari tersebut. “Hitungan kami,
Insya Allah ratusan juta, karena ada ribuan orang ikut. Besok akan direkap
transaksinya,” ujarnya.
Ipuk menjelaskan, gerakan ke pasar ini tidak hanya membeli bahan baku
pangan, tapi juga berbagai barang lainnya seperti pakaian, tas, perlengkapan
ibadah, alas kaki, peralatan memasak, peralatan kebersihan, dan sebagainya.
Adapun untuk UMKM menyasar berbagai segmen, mulai makanan-minuman, batik,
sampai kerajinan tangan.
“Awalnya saya mengajak untuk bikin gerakan ini, ternyata responsnya luar
biasa. Jadi ini tidak membebani, misalnya gara-gara diajak bupati ke pasar,
lalu pegawai BUMN sungkan untuk menolak. Karena ternyata semuanya antusias
ingin menggerakkan pasar rakyat dan UMKM,” tutur Ipuk.
“Yang terlibat gerakan ini silakan belanja sesuai kebutuhan masing-masing,”
imbuhnya.
Ipuk menjelaskan, gerakan ini adalah bagian dari program UMKM Naik Kelas.
Dia menyebut ada tiga langkah yang ditempuh bersamaan.
Pertama, pemberdayaan yang dilakukan melalui sertifikasi, mentoring, dan
sebagainya. Kedua, fokus pada penjualan dengan melibatkan seluruh UMKM pada
kegiatan Banyuwangi Festival dan peluncuran gerakan belanja ke pasar dan usaha
rakyat ini. Ketiga, menjembatani akses permodalan melalui kerja sama dengan
perbankan dan lembaga nonbank.
“Jadi kita jalankan strategi jangka pendek dan panjang. Kalau jangka panjang lewat pemberdayaan, kalau jangka pendek ya bagaimana jualan pasar rakyat dan UMKM segera laku dalam waktu dekat ini, di masa pandemi yang sulit ini. Dari situlah gerakan belanja ke pasar dan UMKM ini lahir,” jelas Bupati Ipuk. (Humas/kab/bwi)