(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kebijakan Pemkab Banyuwangi
mengembangkan ekowisata kembali mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Bahkan
di tengah pandemi Covid-19 saat ini, salah satu penyedia jasa akomodasi di
Banyuwangi menggandeng produsen mobil bertenaga listrik dari Korea Selatan,
Hyundai, untuk ikut mempromosikan Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjajal mobil
bertenaga listrik, yakni Hyundai Ioniq. Mengambil start dari Hotel Kokoon, Ipuk
berkendara menuju wisata hutan De Djawatan sejauh 25 km, Rabu (17/3/2021).
Awal start, Ipuk tampak duduk di samping sopir. Namun di
separuh perjalanan, Ipuk menjajal menyetiri mobil listrik tersebut. Ipuk tampak
tenang membawa mobil tersebut menuju arah selatan kota. “Penasaran juga pengin
nyoba,” ujarnya.
Apa kesan Ipuk setelah menjajal mobil ini? “Rasanya nyaman,
tidak bising. Suspensi juga enak,” kata Ipuk saat tiba di wisata hutan de
Djawatan yang berisikan rimbun hutan ala film “Lord of the Ring”.
Menurut Ipuk, menggunakan mobil listrik dapat menambah
kenyamanan berkendara karena tidak bising, selain kendaraan tersebut yang ramah
lingkungan. “Mobil listrik ini akan melengkapi konsep pariwisata berkelanjutan
yang ada di Banyuwangi,” kata Ipuk.
Ipuk juga mendorong semua pihak untuk membangun ekosistem
dan infrastruktur pendukung mobil listrik, seperti untuk kebutuhan isi ulang
tenaga listrik dalam baterai atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
(SPKLU).
Di Banyuwangi, saat ini terdapat tiga SPKLU sebagai
penyedia fasilitas pengisian listrik dalam baterai. Yakni dua di hotel, dan
satu disediakan oleh UP3 PLN Banyuwangi.
“Kami mendorong hotel-hotel di Banyuwangi untuk menyediakan
fasilitas semacam ini,” ujar Ipuk.
Dia mengatakan, infrastruktur pendukung mobil listrik
adalah sebuah keniscayaan. Ke depan, tren mobil listrik akan terus meningkat.
Karena ini sudah menjadi kebutuhan untuk mewujudkan sistem transportasi yang
lebih berkelanjutan.
“Kami di Pemkab Banyuwangi siap mendukung seluruh stakeholder
dalam mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik di Banyuwangi.
Silakan bangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum di Banyuwangi, PLN atau
siapa pun. Silakan bangun, kami siap mendukung,” ujarnya.
Apalagi Banyuwangi, sambung Ipuk, adalah jalur strategis.
Ke depan dengan tol tersambung dari Jakarta menuju Banyuwangi, mobilitas orang
ke Banyuwangi akan semakin tinggi. Di dalamnya pasti banyak pula mobil listrik
yang juga akan semakin besar dari sisi jumlah.
“Maka Banyuwangi menjadi strategis untuk pengembangan infrastruktur pendukung kendaraan listrik,” jelas bupati perempuan itu.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, GM Hyundai Wiyung Surabaya, Arif Cahyono
mengatakan, pengenalan mobil listrik di Banyuwangi ini sebagai bentuk dukungan
terhadap pariwisata Bumi Blambangan yang mengusung ekowisata.
“Menurut kami, mobil listrik ini akan sejalan dengan
pariwisata berkelanjutan yang telah dikembangkan Banyuwangi selama ini,”
ujarnya.
Seperti diketahui mobil listrik memiliki sejumlah
keunggulan. Selain irit bahan bakar, juga ramah lingkungan. Mobil listrik tidak
mengeluarkan emisi karbondioksida ke udara alias zero emission sehingga bebas
polusi udara. Mobil listrik juga dikenal bebas polusi suara karena tidak
bising.
Arif mengatakan akan terus menambah jumlah SPKLU seiring
dengan penambahan kendaraan yang ada di Banyuwangi. Hyundai telah melakukan
kerjasama dengan dua hotel untuk memasang station charging, salah satunya
dengan Hotel Kokoon Banyuwangi. “Kami rencana akan pasang lagi di hotel-hotel,
tempat wisata, atau tempat umum lainnya yang banyak di didatangi warga,” kata
Arif. (Humas/kab/bwi)