Plt Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo tinjau lokasi banjir di Sungai Bagong. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah perkotaan Banyuwangi sejak Selasa (8/6/2021) malam hingga Rabu (9/6/2021) pagi menyebabkan ratusan rumah di Lingkungan Krajan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi Kota terendam banjir.
Banjir yang datang secara tiba, membuat warga panik
berusaha menyelamatkan sejumlah barang miliknya agar tidak terendam banjir.
Beruntung peristiwa banjir tidak sampai mamakan korban.
Selain menerjang pemukiman warga, banjir dari luapan sungai
Bagong juga menggenangi puluhan hektar areal persawahan di Kelurahan Pakisrowo
akibat tanggul irigasi jebol.
Tak hanya itu sejumlah ruas jalan dan bangunan Sekolah
Dasar (SD) Negeri 2 Pakisrowo juga terandam air banjir bercapur lumpur, hingga memaksa
pihak sekolah meliburkan proses belajar mengajar dan menunda ujian tatap muka.
Sekretaris DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al
Fahroby. (Foto: Fattahur)
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi,
Guntur Priambodo melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Riza Al Fahroby menyebutkan,
intensitas hujan yang cukup tinggi dengan durasi cukup lama membuat Sungai
Bagong meluap.
"Intensitas hujannya mencapai 90 sampai 100 milimeter
lebih. Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi itu, kapasitas atau daya
tampung yang ada di sungai Bagong tidak mampu menampung debit air, sehingga air
meluap ke jalan," kata Riza kepada KabarBanyuwangi.co.id, Rabu (9/6/2021) siang.
Riza menjelaskan, tipikal atau karakteristik sungai Bagong
yang tidak lurus dan memiliki sejumlah cekungan, mengakibatkan kawasan ini
rentan terjadi banjir.
Sejauh ini, Riza menambahkan, DPU Pengairan akan menambah
pembangunan sumur resapan guna meminimalisir terjadinya banjir.
"Untuk tahun ini ada sekitar 17 kegiatan pembangunan sumur resapan. Dengan adanya tambahan ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya banjir," pungkasnya. (fat)