(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pelestarian dan eksistensi durian
unggul lokal terus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Melalui program Aksi
Pelestarian Durian Banyuwangi (Si Tari Dubang), Banyuwangi menggandeng start-up
Kang Duren, untuk mempromosikan dan memperluas pasar durian varietas unggul
khas daerahnya.
Kang Duren adalah salah satu startup yang fokus pada
pembangunan ekosistem dan memajukan para petani durian. Difasilitasi pemkab,
para petani Songgon menandatangani MoU dengan Start Up Kang Duren untuk
pengembangan pemasaran marketing online.
“Durian Banyuwangi dikenal dengan kelegitan rasanya. Selama
ini penghasil buah durian lokal Banyuwangi terbatas hanya sentra saja dan masih
belum ada pemasaran yang terintegrasi di marketplace. Karena itu, kita
menggandeng start-up Kang Duren untuk memperluas pasar durian unggul asli
Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (18/3/2022).
“Dengan kerjasama ini, kami harap bisa meningkatkan
pendapatan para petani durian di sini. Dan menjadi tugas petani dan Dinas
Pertanian untuk meningkatkan produksinya untuk menjaga ketersediaan durian,”
kata Ipuk.
Sebagai salah satu daerah penghasil durian nusantara, Banyuwangi memiliki berbagai varietas durian unggul, seperti durian merah, Balqis, Banteng, Kepodang, Gandrung, Blambangan, Tawang Alun, durian boneng, mentega, orange, pink, kasur, dan masih banyak lainnya. Semua jenis durian tersebut memiliki keunggulan spesifik yang tidak dimiliki varietas durian di daerah lain.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Banyuwangi, M. Khoiri menjelaskan bahwa lewat program Si Tari Dubang, pihaknya
melakukan pengembangan durian lokal mulai dari hulu dan hilir. Seperti
identifikasi dan pendaftaran varian durian lokal unggul, perlindungan pohon
induk durian unggul, hingga penangkaran dan pembibitan durian lokal unggul.
“Kami juga akan mengembangkan kampung durian selain juga
membantu pemasarannya,” jelas Khoiri.
"Program ini terbukti memberikan solusi peningkatan
populasi tanaman durian lokal dari 100.462 pohon pada tahun 2017, menjadi
114.782 pohon pada tahun 2021. Ini tersebar di Kabupaten Banyuwangi,"
urainya.
Sementara CEO Start-up Kang Duren, Zulfikri mengatakan,
dengan membuka keran pasar secara digital marketing bisa memberikan solusi bagi
permasalahan yang seringkali dihadapi petani durian. Seperti persoalan harga
pasar dan panen yang tidak menentu.
“Tugas Kang Duren nanti mempresentasikan durian unggul
Banyuwangi dengan narasi-narasi yang baik, termasuk historinya," ujarnya.
Salah satu yang menarik dari Banyuwangi, kata Zulfikri,
adalah varietas durian merah. Namun, pemasaran durian ini masih terkendala stok
yang terbatas.
"Branding durian merah sudah sangat baik, namun
produksinya belum bisa mengimbangi permintaan pasar. Maka, inilah saatnya
petani mulai bekerja keras bagaimana meningkatkan produksinya melalui berbagai
teknik budidaya yang akan difasilitasi oleh dinas terkait,” kata Zulfikri.
Populasi tanaman durian di kabupaten Banyuwangi sebanyak
114.782 pohon atau setara dengan luas 1.147 hektar, dengan produksi 14.754 ton
per tahun. Sentra durian pun tersebar di beberapa kecamatan di Banyuwangi, di
antaranya Songgon, Glagah, Licin, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru. (Humas/kab/bwi)