Puluhan pengunjuk rasa di depan kantor BPTD wilayah XI Jawa Timur di Katapang. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap)
Banyuwangi, menggelar aksi demonstrasi di Balai Pengelola Transportasi Daerah
(BPTD) wilayah XI Jawa Timur di Ketapang, Jumat (23/9/2022) siang.
Aksi demo damai diikuti puluhan pegawai dan karyawan
operator pelayaran penyeberangan lintas Jawa - Bali, menuntut kenaikan tarif
angkutan penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ketapang - Banyuwangi menyusul
kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Mereka juga melakukan aksi long march dari pintu masuk
dermaga Landing Craft Machine (LCM) sejauh sekitar 500 meter menuju kantor
BPTD sambil membawa spanduk bertuliskan protes terhadap pemerintah yang
dianggapnya lamban dalam pemberlakuan tarif baru.
Tiba di depan kantor BPTD, perwakilan pendemo melakukan
orasi dengan pengamanan ketat oleh aparat kepolisian Polresta Banyuwangi.
“Aksi siang hari ini adalah aksi keprihatinan, aksi damai, karena tarif angkutan penyeberangan hingga hari ini belum dinaikan,” kata Rachmatika Andriyanto, Kepala Bidang Usaha dan Tarif, DPD Gapasdap Jawa Timur, yang memimpin aksi demo.
Rachmatika Andriyanto, Kepala Bidang Usaha dan
Tarif, DPD Gapasdap Jawa Timur, saat memimpin aksi demo. (Foto: Fattahur)
Rachmatika melanjutkan, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
sudah berlangsung sejak 3 September, yang hingga hari ini sudah genap 20 hari.
Jika pemerintah tidak segera melakukan penyesuaian tarif angkutan
penyeberangan, para operator pelayaran tak akan sanggup untuk beroperasi.
“Kami sudah membeli BBM dengan harga baru yang naik 32
persen, namun hingga saat ini kami masih menggunakan tarif lama. Kita tidak
akan mampu kalau kita harus beroperasi dengan kondisi seperti ini terus
menerus,” lanjutnya.
Rachmatika juga menyinggung pemerintah yang dianggapnya
tidak serius menaikan tiket penyeberangan, kerana sejak harga BBM naik beberapa
waktu lalu, sejumlah moda transportasi lain langsung dinaikan.
“Kalau kita tau tarif angkutan yang lain itu sudah
mengalami penyesuaian satu dua hari setelah BBM naik. Kenapa tarif angkutan
penyeberangan begitu lama disesuaikan? Padahal BBM itu juga merupakan komponen
utama dari sebuah kapal penyeberangan,” keluh Rachmatika.
“Artinya kalau kapal tidak memiliki BBM tidak akan jalan. Ini yang kami jaga. Jangan sampai nanti suatu saat kita tidak bisa membeli BBM lagi dan kapal-kapal tidak bisa melayani angkutan penyeberangan di Banyuwangi,” imbuhnya.
Korsatpel BPTD, wilayah XI Jawa Timur di
Ketapang, Rock Surentu dihadapan para pendemo. (Foto: Fattahur)
Aksi demo damai tersebut langsung direspon oleh Koordinator
Satuan Pelayanan (Korsatpel) BPTD, wilayah XI Jawa Timur, di Ketapang, Rock
Surentu dengan menemui pengunjuk rasa dan berjanji akan menyampaikan aspirasi
para pendemo ke BPTD di Surabaya untuk selanjutnya diteruskan ke pusat.
“Terkait permintaan daripada rekan-rekan Gapasdap dan
operator pelayaran, khususnya angkutan sungai dan penyeberangan ini akan kami
tindak lanjuti aspirasi mereka. Kami akan naikan secepat mungkin untuk
mendapatkan realisasi, karena ini berproses. Kami juga mempunyai atasan balai,
nanti balai akan melanjutkan ke pusat,” ujarnya.
Puas mendengarkan janji yang disampaikan oleh Korsatpel, wilayah XI Jawa Timur di Ketapang, para pendemo langsung membubarkan dari meninggalkan kantor BPTD dengan tertib. (fat)