Gedung tua Marina Boom Banyuwangi disulap menjadi tatanan panel karya seni rupa di Boom Art Fair 2023. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id -
Setelah 3 hari pasca ArtOs Nusantara 2023, gedung tua Marina Boom Banyuwangi
kembali menjadi tempat pameran seni rupa bertajuk Boom Art Fair 2023 yang
dibuka sejak Senin (5/6/2023) kemarin.
Digelar selama 15 hari, pameran yang diinisiasi oleh Imam
Maskun, Founder ArtOs Nusantara ini merupakan wadah bagi para seniman lokal Kabupaten
Banyuwangi. Diikuti oleh 40 seniman, Boom Art Fair memamerkan kurang lebih 70
karya.
Pameran yang berlokasi di bangunan Objek Diduga Cagar
Budaya (ODCB) tersebut cukup unik dan berbeda, karena terdapat keindahan view
pantai. Terbukti, pameran sebelumnya, ArtOs Nusantara terbilang sukses dengan
dibanjiri banyak pengunjung.
'Jibon' Krisna Jiwanggi Banyu yang ditunjuk sebagai Ketua
Panitia Boom Art Fair menjelaskan, digelarnya pameran ini bertujuan untuk
mengajak seniman lokal tetap eksis pasca ArtOs Nusantara.
"Karena ArtOs Nusantara kemarin merupakan pameran
berstandart nasional dengan adanya proses kurasi ketat dari kurator nasional,
kami di sini juga ingin memberi wadah seniman lokal yang karyanya belum masuk
tahapan kurasi," jelasnya kepada tim KabarBanyuwangi.co.id,
Jumat (9/6/2023).
Seniman muda akrab disapa Jibon ini menambahkan, pameran
dengan puluhan karya seni rupa menarik tersebut lebih komersial dan sangat
cocok bagi kolektor lokal yang ingin mengoleksi karya.
"Silahkan bagi para kolektor maupun pengunjung yang ingin mengoleksi atau memiliki karya seni rupa dari kami bisa datang langsung ke pameran," tambahnya.
Jibon, Ketua Panitia Boom Art Fair 2023 memberi
sambutan pembukaan pameran, Senin (5/6/2023) lalu. (Foto: Istimewa)
Menurutnya, koleksi karya seni memiliki daya tarik
tersendiri yang lebih elegan. Harga dari karya yang terpangpang pada Boom Art
Fair terbilang tidak semahal seperti di pameran-pameran bertaraf nasional.
"Karya-karya yang dipasang saat ini memang kita batasi
range harganya. Jadi memungkinkan dimiliki banyak kolektor lokal atau
pengunjung yang ingin memiliki karya seni kami. Ini juga menjadi penyemangat
kami sebagai seniman untuk tetap berkarya," tukas pria asli Banyuwangi,
jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
Masih kata Jibon, lukisan merupakan penanda sejarah yang
akan dilihat dan dibaca generasi selanjutnya. Lukisan juga sebagai tanda
bergeaning kemajuan cara berpikir serta tingginya intelektual manusia dalam
suatu peradaban.
"Kasanah intelektual berbasis seni sangatlah jauh
berbeda ketika rumah yang begitu mewah tak satupun ada lukisannya,"
imbuhnya.
Dirinya juga berharap, ke depan pameran-pameran di
Banyuwangi terus berkelanjutan. "Ini demi kemajuan dan berkembangnya seni
rupa di Banyuwangi, sehingga benar-benar menjadi titik pemetaan seni rupa baru
di Indonesia," harap Jibon.
Sebagai informasi, Boom Art Fair 2023 yang digelar hingga
Selasa (20/6/2023) ini dibuka mulai pukul 09:30 sampai 21:30 WIB. Meski baru
berjalan beberapa hari, sejumlah karya milik seniman muda, senior, maupun
pendatang baru ini sudah ada yang laku terjual.
Seluruh seni rupa yang tertata rapi dengan berbagai panel
di gedung tua tersebut adalah hasil karya dari Abdul Hadi, Achmad Rizki Fauzi,
Ahyar, Anis, Rofigi, Arthur David Ben Kauwang, Asep Septian, Bambang Setiawan,
Cak Ipung, Cak To, Candra Cho, Candra Manik, Choerone, Dani Alkevano, David,
Gilang Widyawan Dwi Anugrah.
Ada juga karya dari Genjong, Haruman Huda, Harianto,
Hendrawan, Inamah, Iwan Han, Joe Armaya, Jumalis, Kholid, 'Jibon' Krisna
Jiwanggi Banyu, Mbaheko, Med Mandar, Mustain, Pran Hadi, Rabdul Rohim, Rahman
Efendi, Rendra Samjaya, Sapto Prabowo, Sarto Widoyo, Sugi Laros, Suryantara
Wijaya, S. Tikno, Tasya Nabiella, Wahyudi, Taufik Ociek, Windu Pamor. (man)