(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi menggelar
pagelaran busana, Banyuwangi Moslem Fashion Festival (BMFF), Sabtu
(23/10/2021). Event fashion yang digelar di dermaga yacht Pantai Marina Boom
ini dibuka langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten
Masduki.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini
menunjukkan aktivitas ekonomi di daerah mulai bergerak seiring dengan
levelisasi PPKM. Dalam pantauan kami, sektor UMKM sudah menggeliat yang
indikatornya kredit UMKM di perbankan, seperti KUR di Banyuwangi sudah cukup
baik,” kata Teten.
Menurut Teten, saat ini para pelaku usaha termasuk UMKM
harus sudah mulai menyiapkan diri untuk kembali menjalankan usahanya, yang
tentunya harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
“Ini keren sekali Banyuwangi Muslim Fashion Festival. Tadi
kita lihat karya-karya desainer muda yang tampil, saya suka. Saya terima kasih
kepada Ibu Bupati Banyuwangi adanya event muslim fashion. Ini juga akan menjadi
momentum kebangkitan UMKM dan sektor fesyen di Indonesia,” kata Teten.
Teten menyebut di tengah terpaan pandemi Covid-19 secara
global, nilai belanja produk pakaian muslim turun 2,9 persen menjadi USD 268
miliar. Namun angka ini akan diprediksi akan pulih pada 2021 dan akan terus
tumbuh di 2024 diprediksi mencapai USD 300 miliar.
“Banyuwangi telah mulai meniup semangat berupa inovasi bidang industri kreatif fashion. Dan menariknya, event ini bukan hanya peragaan busana tapi dilakukan dengan pendekatan secara ekosistem yang utuh karena di dalamnya ada rangkaian pendampingan inkubasi desain mode produkasi baju siap pakai, juga pariwisata dan lainnya,” kata Teten.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Pagelaran busana hasil kolaborasi Pemkab Banyuwangi dengan
Bank Indonesia (BI) ini menyuguhkan 54 rancangan busana muslim modern karya
empat desainer dari Komunitas Desainer Banyuwangi (KDB) dan desainer nasional,
Wignyo Rahadi. Empat desainer Banyuwangi yang terlibat yakni Sanet
Sabintang, Risky Esa Sauqi, Miftahur Ridho, dan Isyam Syamsi.
Selain itu, juga ditampilkan 20 karya peserta kelas
inkubasi desain fesyen dan produksi baju siap pakai. Inkubasi pelatihan fashion
ini diikuti 40 anak-anak muda Banyuwangi yang tertarik berkarya di industri
fashion.
Puluhan desain busana muslim menawan diperagakan para model
di atas ponton apung dermaga yacht Pantai Marina Boom yang disulap menjadi
catwalk. Berlatar pantai, yacht, dan gedung heritage yang menjadi ikon Marina
Boom, ajang ini menjadi pergelaran fesyen yang begitu menarik. Ditambah lagi
dengan kehadiran model nasional, Zee Zee Shahab yang dalam kesempatan itu
mengenakan baju rancangan desainer Banyuwangi, Sanet Sabintang.
“Acara ini menjadi “lonceng” bagi para pelaku ekonomi
kreatif Indonesia untuk bangkit kembali. Salut untuk Banyuwangi,” kata Zee zee.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur,
Budi Hanoto, mengatakan event ini sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi di
sektor ekonomi kreatif, khususnya industri festen muslim.
“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi negara yang berpotensi besar. Salah satunya, lewat industri fesyen muslim. Sinergi antara BI dan Pemkab Banyuwangi akan terus kami hadirkan baik dalam bentuk fesyen maupun membangun halal value. Semoga ini berdampak bagi warga Banyuwangi,” kata Budi.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
menyampaikan terima kasih atas dukungan Menteri Koperasi dan UMKM serta BI yang
telah bersinergi mewarnai program inovasi pemulihan ekonomi di Banyuwangi.
“Ini adalah ikhtiar untuk membangkitkan UMKM fesyen,
sekaligus pariwisata Banyuwangi. Alahmdulillah industri fesyen Banyuwangi terus
tumbuh belakangan ini, terutama batik. Tentu ini tak lepas dari dukungan BI
yang begitu besar untuk Banyuwangi,” kata Ipuk.
Menurut Ipuk, ajang ini adalah salah satu upaya Banyuwangi
untuk menggeliatkan kembali sektor kreatif daerah. Tidak hanya mewadahi karya
para desainer, namun ini juga berpotensi untuk membangkitkan ekonomi daerah.
“Event ini juga kami awali dengan inkubasi untuk anak muda
yang tertarik di dunia fashion, kami ingin kewirausahaan di sektor fashion ini
terus tumbuh. Tak hanya itu, dengan munculnya fashion pagelaran-pagelaran
fashion, maka transaksi penjualan kain dan aksesorisnya juga akan bergerak. Kami
akan terus memunculkan ide-ide lain untuk menggerakan sektor ekonomi lainnya,”
terang dia.
Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Banyuwangi
Sugirah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur,
Sinarto; Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Mas Purnomo Hadi; dan
Kepala Perwakilan BI Jember, Hestu Wibowo. (Humas/kab/bwi)