Habib Husein Ja'far Sukses Dakwah di Pinggir Pantai Cacalan BanyuwangiHabib Ja`far

Habib Husein Ja

Habib Ja'far dakwah dihadapan para milenial di Banyuwangi. (Foto: Muhammad Ali Wafa)

KabarBanyuwangi.co.id - Meski sempat hujan deras, para pengunjung tetap antusias hadir dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib Husein Ja'far Al Hadar di Pantai Cacalan Banyuwangi, Senin (1/11/2021) malam.

Pendakwah milenial yang aktif di media sosial tersebut mampu menarik ratusan pengunjung yang rata-rata muda-mudi itu, untuk tetap hadir mengikuti pengajian dengan tema bertajuk "Bukan Jahat Hanya Tersesat, Belajar Bersama untuk Dunia dan Akhirat".

Habib Ja'far, sapaan akrabnya mengaku terkesan dengan Kabupaten Banyuwangi. Sebab selama berdakwah di berbagai tempat, baru pertama kali berceramah di pinggir pantai.

Baca Juga :

"Ini majelis pertama saya yang dilaksanakan di pantai, terima kasih Banyuwangi melengkapi ketersangkalan saya yang sering disebut tersesat karena biasanya menggelar pengajian di kafe-kafe,” ujarnya yang langsung disambut tawa pengunjung.

"Tapi menurut saya ini sebenarnya strategi Banyuwangi, untuk memastikan Banyuwangi tidak terkena tsunami. Karena biasanya di pinggir pantai dipenuhi dengan acara maksiat, seperti minum minuman keras, judi, gibah dan lain sebagainya," imbuhnya.

Habib muda keturunan Arab dan Madura ini menambahkan, dengan adanya pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di pinggir pantai ini, setidaknya dapat untuk menetralisir bencana alam yang barangkali akan menimpa kawasan pantai.

"Tapi dalam pengertian yang sebenarnya bagi saya ini adalah cara untuk memastikan Banyuwangi tidak kenapa-kenapa, tidak tsunami, banjir bandang dan lain sebagainya," ujar Habib Ja'far.

"Maka seharusnya hal-hal seperti ini dengan pengajian di pinggir pantai, bisa menjadi program pemerintah bahwa Banyuwangi baik-baik saja," tambahnya.


Para pengunjung sangat antusias mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab. (Foto: Muhammad Ali Wafa)

Dalam perayaan Maulid tersebut, Habib Ja'far menyampaikan agar dapat terus meneladani. Harus diakui, seringkali mengajak agar kembali ke zaman Nabi Muhammad, kembali ke sunah Nabi, tapi hanya sebatas dalam perkara-perkara aturan dan hukum saja.

"Kita kadang tidak menyadari betapa penting mengimajinasikan bagaimana kalau Nabi Muhammad hadir pada zaman kita," ujarnya.

Ngaji bareng yang diinisiasi mediagram @bwi24jam itu, berlangsung khidmat. Deburan ombak Selat Bali dan dinginnya angin malam Pantai Cacalan Banyuwangi juga membuat suasana semakin akrab.

Hal ini juga menarik perhatian Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi untuk hadir di acara tersebut.

“Ini penyampaian materi tausiyah jagoanku. Penyampaiannya mencerdaskan umat dan tidak hanya membuat fanatik umat pada sebuah ajaran,” tutur KH Ali Makki Zaini, Ketua PCNU Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut, para pengunjung yang hadir diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada Habib Husein Ja'far. Mereka terlihat antusias dalam menyimak jawaban-jawaban dari dzurriyah Nabi Muhammad SAW itu.


Usai berdakwah, Habib Ja'far ditemui Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini. (Foto: Muhammad Ali Wafa)

Sementara itu, Ketua Panitia Fatwa Romadlon mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta maupun tamu undangan yang sudah hadir mensukseskan kegiatan dari mediagram @bwi24jam itu.

"Meskipun awalnya hujan dan kemudian reda setelah Habib datang, tapi semangat dan antusias para pengunjung masih tetap luar biasa," kata pria yang kerap disapa Pampam itu, Selasa, (2/11/2021).

Mewakili panitia pelaksana, Pampam juga meminta maaf kepada seluruh peserta pengajian. Meski banyak kekurangan dan perlu penyempurnaan, namun tetap berjalan lancar dan khidmat.

"Sesuai rencana seharusnya Habib mengisi ceramah di atas panggung yang sudah disediakan. Tapi harus bergeser ke Pendopo Pantai Cacalan karena kondisi cuaca," tandas Pampam. (ali/man)