Young Ambassador Agricultulture 2023, Syva Dila Kharisma. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Juara Jagoan Tani Banyuwangi 2022 Syva Dila Kharisma (22) berhasil menyabet gelar Young Ambassador Agricultulture 2023 Kementerian Pertanian.
Perempuan yang akrab disapa Risma itu berhasil menjadi salah satu yang terbaik, menyingkirkan seribuan anak muda lainnya.
Risma menjadi satu dari 50 Young
Ambassador Agricultulture yang dipilih oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan.
Awalnya, kompetisi antarpelaku
usaha pertanian itu diikuti oleh 1.051 peserta. Setelah penjaringan beberapa
tahap, 50 anak muda dipilih untuk mewakil tiap daerah di Indonesia.
"Di Jawa Timur ada empat
terpilih mengikuti kompetisi lanjutan Young Ambassador Agricultulture, saya
salah satunya," kata penggagas Startup pertanian Durian Garden itu, Selasa
(9/5/2023).
Sebagai duta, Risma punya tugas
untuk mengenalkan dunia pertanian modern kepada sejawatnya. Sesuatu yang tak
terlalu sulit bagi Risma sebab hal itu telah ia galakkan sejak pertama kali
mendalami dunia pertanian durian di Desa Bayu, Kecamatan Songgon.
"Saya ingin mengajak anak
muda untuk mendalami dunia pertanian agar tahu bahwa petani tidak selalu kotor
dan miskin. Tapi petani jika dijalankan dengan konsep modern juga bisa bersih
dan kaya," sambung Risma.
Menurut Risma, masih banyak anak
muda yang memandang dunia pertanian dengan sebelah mata. Pandangan itu muncul
karena kebanyakan pemuda melihat dunia pertanian konvensional di sekeliling
mereka.
Padahal apabila dilakoni dengan
sentuhan teknologi modern, anggapan mereka bisa berubah 90 derajat.
Risma telah membuktikannya dengan
mengelola Durian Garden. Secara pribadi, Risma merawat 145 pohon durian yang
berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektare.
Saat musim panen raya tiba,
pohon-pohon itu bisa menghasilkan ribuan buah durian lokal. Buah-buah tersebut
dijual mayoritas secara online dengan pasar hampir seluruh kota besar di Jawa.
Risma tak pernah pusing
memikirkan ke mana buah-buah itu dijual. Pelanggan sudah mulai banyak memesan
bahkan sebelum buah durian siap dipetik.
"Permintaan sangat banyak.
Saat musim panen raya, misalnya, apabila sehari panen 400 buah, itu bisa
langsung habis. Tiap buah sudah ada pemesannya," sambungnya.
Bukan hanya kebun sendiri, Risma
juga menggandeng petani durian lain sebagai mitra. Ia turut menjualkan
buah-buah hasil panen petani melalui pasar yang ia kembangkan lewat media
sosial. Jika ditotal, ada sekitar seribu pohon durian yang kini diurus oleh
Risma dan mitranya di Kecamatan Songgon.
Tak berhenti di sana, Risma yang
terjun ke dunia pertanian durian sejak 2018 itu juga membuat tempat wisata
edukasi durian di kebun yang ia kelola.
Dengan bantuan Pemkab Banyuwangi
dan menggandeng berbagai agen trevel, tempat wisata itu menjadi salah satu
jujukan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati durian lokal khas Banyuwangi.
Saat ini, Risma punya misi baru
untuk lebih membumikan dunia pertanian kepada anak muda, khususnya di
Banyuwangi. Ia berencana membuat komunitas petani muda sebagai wadah saling
berbagi informasi soal dunia pertanian. Dari hulu sampai hilir. Dari penanaman
sampai pementuan pasar.
Komunitas itu juga akan bergerak
mengenalkan dunia pertanian ke generasi muda. "Yang pasti kami tidak akan
memaksa. Kami akan mengenalkan, mereka yang memiliki ketertarikan bisa
bergabung untuk menimba ilmu bersama-sama," tambahnya.
Cara lain, Risma juga akan datang
ke lembaga pendidikan untuk mengenalkan dunia pertanian. Saat ini, Risma
dipercaya oleh salah satu pondok pesantren di Banyuwangi untuk turut ambil
bagian dalam mengembangkan lembaga pendidikan di sana.
"Melalui itu, saya yakin akan lebih mudah untuk membagikan ilmu yang sama miliki kepada mereka yang berminat di bidang pertanian," sambung lulusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi tahun 2022 itu. (humas/kab/bwi)