(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Rangkaian program para "Jagoan Banyuwangi" kembali bergulir. Kali ini Banyuwangi mengajak anak-anak muda untuk menggeluti bisnis digital melalui "Jagoan Digital", yang dihelat 6-10 Desember 2021.
Program Jagoan Digital merupakan program Inkubasi bagi para start-up digital yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Setelah melakukan serangkaian seleksi akhirnya terdapat 51 anak muda terdiri dari 16 tim yang terpilih mengikuti Bootcamp dari para mentor berpengalaman, mulai 6 hingga 9 Desember. Hingga di hari terakhir, mereka mengikuti pitch desk pada 10 Desember.
Berbagai mentor dari praktisi start
up ternama Indonesia mulai CEO & Founder of MAPID, Bagus Imam Darmawan;
Co-founder &CEO Indiekraf Indonesia, M. Ziaelfikar Albaba; CEO Ruang
Perintis, Brilyanes Sanawiri; Co-Fonder & President Qasir.id, Rachmat
Anggara; juga terdapat akademisi dari Universitas Brawijaya Malang, Stikom
Banyuwangi, dan masih banyak lainnya dihadirkan untuk melatih anak-anak muda,
hingga stimulus modal senilai Rp. 50 juta dari Pemkab Banyuwangi.
Menurut Bagus (Founder Mapid),
Jagoan Digital Banyuwangi membuka potensi anak muda banyuwangi yang ingin
memajukan daerahnya melalui peluang digitalisasi. "Mentor yang
hadir memberikan wawasan mendalam baik dari sisi bisnis dan teknologi. Tentu
ini akan mematangkan pola pikir peserta yang memiliki passion dalam membangun
sebuah startup digital," kata Bagus.
Para mentor Jagoan Digital lainnya
juga mengapresiasi kegiatan ini. Fikar, Ketua Stasion Malang dan Founder
Indiekraf, mengatakan Jagoan Digital Banyuwangi ini bisa jadi salah satu
prioritas program yang bisa berjalan berkelanjutan. "Ini bisa menjadi
kolaborasi komunitas, praktisi, akademisi dan pemerintah dalam pengembangan
industri digital dan industri kreatif yang ada di Banyuwangi," kata Fikar
"Salut untuk para peserta dan
penyelenggara yang telah mengikuti dan mengemas program ini dengan sangat baik.
Keren banget," lanjutnya.
Sementara Presiden Qasir, Angga,
mengatakan Jagoan Digital sangat bisa memberikan impact real ke para peserta.
"Semua yang didatangkan juga ahli ahli yang sangat kompeten dan materi
yang sesuai diperlukan untuk peserta. Harapan saya agar bisa terus berjalan
continue dengan memonitor perkembangan dan memonitor impact ke masyarakat dari
perusahaan yang dijalankan para peserta tersebut," kata Angga.
Selama empat hari mereka telah
digembleng oleh para mentor ternama dengan berbagai materi mulai pengembangan
SDM, Creative thinking, budaya start-up, user story, value, proposition and
customer, front end, HTML, CSS, API, Back End, dan lainnya.
"Jagoan Digital ini tidak
hanya membuat anak muda mahir dalam dunia digital, namun bagaimana anak-anak
muda Banyuwangi bisa membangun ekosistem bisnis digital melalui start-up
lokal," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk berharap dengan banyaknya
start-up lokal, pembangunan di Banyuwangi dapat lebih inklusif. dapat
menciptakan lapangan kerja baru, mendorong aktivitas ekonomi lokal (UMKM) yang
lebih banyak. Lebih penting kehadiran start-up lokal ini dapat berkontribusi
pada Pembangunan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
"Kami berdoa dan berharap, beberapa tahun kedepan ada start-up lokal yang menjadi unicorn dan mengharumkan nama Banyuwangi," harap Ipuk. (Humas/kab/bwi)