Kadis Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan melihat kwalitas daging sapi di Pasar Blambangan. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Mengantisipasi adanya daging ilegal yang dijual pedagang jelang Lebaran, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Blambangan, Banyuwangi, Senin (10/05/2021) pagi.
Sidak dilakukan untuk memastikan stok, maupun kualitas daging yang dijual pedagang kepada masyarakat masih aman untuk dikonsumsi. Namun demikian, sejauh ini kualitas daging sapi di Banyuwangi tergolong masih aman dan layak konsumsi.
Menurut pengakuan pedagang, permintaan
daging jelang Lebaran tergolong sangat tinggi. Jika biasanya hanya menjual daging
1 ekor sapi, kini per hari mereka bisa menjual 2 hingga 3 ekor sapi. Akibat
tingginya permintaan, membuat harga daging mulai merangkak naik.
Jika di hari normal harga per
kilogramnya Rp 120 ribu, sejak H-7 Lebaran lalu sudah naik menjadi Rp 130 ribu.
Selain permintaan tinggi, naiknya harga daging juga disebabkan harga sapi
yang dijual tengkulak mengalami kenaikan
“Iya naik Rp 10 ribu dari harga
normal. Karena penjual sapi sendiri juga menaikkan harganya, biasanya Rp 15
juta sekarang Rp 16 juta per ekor,” kata Agus Santoso, salah satu pedagang sapi
di Pasar Blambangan.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Pangan Banyuwangi, saat memimpin jalannya sidak menyampiakan, naiknya harga daging sapi masyarakat diminta tetap tenang, tidak mudah tergiur dengan harga daging murah. Karena biasanya, harga murah diindikasi dioplos dengan daging ilegal tidak layak konsumsi.
“Selain kita cek stok, kita juga cek kualitas dari daging itu sendiri. Sekarang jelang lebaran banyak permintaan. Warga masyarakat harus waspada saat membeli daging. Jangan tergiur harga murah lalu dibeli, karena itu biasanya dagingnya tidak standart atau tidak layak dijual di pasar,” kata Arief Setiawan.
Keterangan Gambar : Pedagang ayam potong di Pasar Blambangan. (Foto:
Firman)
Sementara itu, meski harga daging sapi mengalami kenaikan akibat tingginya permintaan, tidak demikian dengan ayam potong. Di Pasar Blambangan, harga ayam potong raltif stabil dikisaran Rp 35 ribu per kilogramnya. Padahal sejak H-7 Lebaran, permintaan ayam potong mengalami peningkatan.
“Permintaan daging ayam sendiri ada
peningkatan sejak H-7 Lebaran lalu. Kita biasanya menjual 4 -5 kuintal
per harinya, kini bisa menjual hingga 7 kuintal,” kata Sulandari,
pedagang daging ayam.
Meski permintaan tinggi, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, memastikan stok daging sapi dan ayam masih aman hingga akhir Lebaran nanti. Tingkat konsumsi daging sapi yang mencapai 4 - 8 ton per harinya, masih dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena rata-rata populasi sapi di Banyuwangi bisa mencapai 150 ribu ekor per tahunnya. (man)