Sungai Gathak, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. (Foto: Rudiyanto)
KabarBanyuwangi.co.id – Upaya sejumlah Desa di Banyuwangi, menjadikan potensi desanya sebagai destinasi baru perlu diacungi jempol.
Salah satunya yang dilakukan Pemerintah Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi dengan memanfaatkan aliran sungai Gathak yang bening mengalir di desanya, sebagai tujuan wisata lokal.
Plengsengan kanal sepanjang sekitar 200 meter, kiri-kanan
dicat warna-warni yang kelihatan bersih dan menarik.
Aliran air kanal yang bening dan bersih, membuat anak-anak
tidak bisa menahan hasratnya untuk mandi. Menghayutkan diri atau “Keli-kelian”,
dengan pelampung ban bekas.
Memasuki wisata sungai Gathak, pengunjung harus berjalan
kaki meliwati jalan kampung yang terliat bersih. Di jalan kampung tersebut,
digantung puluhan payung yang menambah keindahan pemandangan.
Dam Klatak yang membagi aliran kanal Ghatak,
bening airnya. (Foto: Rudiyanto)
Tiket masuk dibandrol Rp 5.000 dan parkir Rp 2.000, harga
yang bersahabat di kantor dan murah meriah. Wisata tipis-tipis ini, sangat
menyenangkan bagi anak-anak.
Ada sejumlah shalter (ruang tunggu) di pinggir sungai,
tempat orang tua menunggu dan mengawasi anak-anak.
Selain aliran sungai yang bening, ada juga kolam mini untuk
anak-anak. Tidak lupa dilengkapai playing ground (tempat bermain) dan panggung
kecil (mini stage) untuk tempat hiburan.
Menurut Kepala Desa Temuguruh, Asmuni, dibuatnya tempat
wisata sederhana ini, setelah pihaknya berkoodinasi dengan Dinas Pengairan
Korsda Srono.
Rencana untuk distejui, sekaligus untuk merawat aliran
sungai agar tetap bersih dan tidak dipenuhi sampah.
Program yang diangkat Kades Asmuni, sebagai sarana untuk mengentas
pengangguran di desanya.
Mengapung dengan ban bekas, hiburan andalan
anak-anak. (Foto: Rudiyanto)
Banyak anak-anak muda yang sebelumnya mengangur, sekarang
mendapatkan pekerjaan dengan bergambung ikut mengelola wisata Sungai Gathak.
Belum lagi ibu-ibu yang mempunyai usaha kuliner, juga bisa
berjualan aneka makanan saat Kawasan ini ramai pengunjung.
Bahkan menjelang hari Minggu, sudah ada ibu-ibu yang
menawarkan Kuliner Jadul Using, seperti Nasi Gecok, Nasi Pecel dan makanan
jadul lainnya.
(Penulis: Rudiyanto, Tim Promosi Kesenian dan Wisata
Banyuwangi. Pustakawan SDN 2 Gambiran)