(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Menteri
Pariwisata Republik Indonesia 2014-2019 Arief Yahya berkesempatan memberikan
motivasi kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Banyuwangi di
Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (6/1/2022). Tokoh kelahiran Banyuwangi itu pun
mengajak para ASN untuk bisa memberikan pelayanan terbaiknya di masa pandemi
ini.
"Di masa pandemi ini, ada banyak sektor yang kolaps. Namun, juga ada beberapa sektor lain yang tumbuh. Bahkan, ada beberapa kasus sektor yang seharusnya kolaps, justru bisa growt (tumbuh), karena kemasannya berubah," ungkap Arief Yahya mengawali presentasinya tentang bagaimana dampak pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini.
Jatuh bangun yang menimpa dunia
bisnis tersebut, lanjut Arief, tak jauh berbeda dengan dunia birokrasi. Ada
pasang surut yang dialami birokrasi dalam memberikan pelayanan publik. Untuk
itu, perlu melakukan pendekatan yang tak jauh berbeda dengan dunia bisnis untuk
memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.
Hal pertama yang perlu dilakukan,
menurut eks Direktur Utama PT Telkom itu, adalah menentukan goal yang akan
dicapai. Atau dengan kata lain, menentukan target kemenangan yang akan diraih.
"Ada banyak kemenangan yang
bisa diraih. Tapi, jangan ambil semua kemenangan itu. Pilih yang paling terbaik
dan memungkinkan," ungkapnya secara filosofis.
Langkah berikutnya, papar Arief,
adalah menentukan "musuhnya". Dengan adanya musuh tersebut, akan
membuat kemenangan yang ditargetkan lebih jelas.
"Seperti halnya saat saya
masih menjadi menteri, saya menetapkan Malaysia sebagai patokan. Maka, saya
kerahkan semua potensi wisata di Indonesia untuk menyalip Malaysia," ujar
penerima penghargaan menteri pariwisata terbaik se Asia Pasific kala menjabat
itu.
Dari dua hal tersebut, terang
Arief, harus dilengkapi dengan CEO Comitment atau ledership dari kepala
daerahnya. Ia menyebutkan jika kepemimpinan mempengaruhi sampai 80 persen
terhadap keberhasilan suatu program.
"Jika pemimpinnya lelet, saya
yakin anak buahnya juga lelet. Apa yang ditargetkan pun tidak akan
tercapai," ungkap Arief.
Untuk memperkuat CEO Comitment itu
sendiri, imbuh Arief, setidaknya harus ada tiga hal yang perlu diperhatikan
oleh seorang pemimpin.
"Pertama, lakukan deregulasi
seluas-luasnya. Buat aturan semudah mungkin. Jangan dibuat sulit, apapun
motifnya. Justru dengan mempermudah itu, akan memberikan keuntungan bagi
semua," terangnya.
Dari deregulasi tersebut, harus
dilanjutkan pada proses digitalisasi. Langkah yang terakhir adalah memperbaiki
Sumber Daya Manusia-nya. Seperti halnya melakukan capacity building, training
dan lain sebagainya.
"Bagi seorang pemimpin, juga
perlu merancang quick win (kemenangan cepat) yang bisa dirasakan secara
langsung. Dengan quick win ini akan memberi legitimasi bagi seorang pimpinan
untuk mengajak anak buahnya meraih kemenangan yang lebih besar lagi,"
pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani mengungkapkan, apa yang disampaikan oleh Arief Yahya tersebut
harus menjadi inspirasi bagi segenap ASN Banyuwangi dalam menjalankan
kinerjanya.
Memasuki 2022 ini, Ipuk akan
menggerakkan program kolosal yang melibatkan seluruh stakeholder dengan tajuk
Banyuwangi Rebound. Program akselerasi dalam memasuki tahun kedua Covid-19 ini,
akan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik dan pemulihan ekonomi.
"Motivasi dari para Pak Arief
Yahya siang ini, menjadi bekal penting bagi kita untuk melakukan
program-program di tengah situasi pandemi ini," pungkas Ipuk.
Acara motivasi tersebut diikuti oleh seluruh jajaran struktural Pemkab Banyuwangi, Camat, BUMD, sampai kepala Puskesmas dan Korwil Pendidikan di setiap kecamatan. Semuanya menyimak secara antusias paparan yang disampaikan secara gayeng tersebut. (Humas/kab/bwi)