Objek diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada di titik refrensi empat. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Tim SAR gabungan masih berupaya keras mencari korban yang belum ditemukan, sekaligus mendeteksi keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Hingga hari ketujuh pencarian, korban yang telah teridentifikasi sebanyak 40 orang. 30 di antaranya dievakuasi dalam keadaan selamat dan 10 korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian
terhadap 25 orang lainnya yang masih belum ditemukan. Sebanyak 1.022 personel
gabungan dan 44 alut dikerahkan dalam operasi ini.
Karenanya Tim SAR gabungan memperpanjang operasi
pencarian terhadap para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat
Bali pada Rabu (2/7/2025) malam lalu.
"Atas dasar kemanusiaan, operasi pencarian
diperpanjang hingga tiga hari kedepan, mengingat masih adanya korban yang perlu
kita evakuasi," ujar Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas,
Laksamana Muda TNI, Ribut Eko Suyatno, Selasa (8/7/2025).
Masa perpanjangan ini akan dimanfaatkan oleh Tim SAR
Gabungan untuk mencari korban yang belum ditemukan, serta mendeteksi keberadaan
KMP Tunu Pratama Jaya.
Pentahapan pendeteksian objek bawah di bawah laut yang
diduga bangkai kapal menggunakan magnetometer, multibeam echosounder, side scan
sonar, dan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk lebih bisa meyakinkan.
"Untuk pencarian yang dilakukan kapal-kapal di
permukaan ke arah selatan, untuk sementara belum membuahkan hasil.
Sementara pendeteksian bawah air yang dilakukan oleh KRI Pulau Fanildo dan Tim Hidrografi mendeteksi beberapa titik referensi yang diduga kapal," ungkapnya.
Konferensi
pers terkait progres pencarian korban dan pendeteksian KMP Tunu Pratama Jaya di
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Foto: Firman)
Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI, Endra
Hartono menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran menggunakan side scan sonar,
terdapat tujuh titik referensi pendeteksian yang diduga bangkai kapal.
"Ada tujuh titik referensi pendeteksian. Dan hari
ini kita fokus di tiga titik, karena hasil scanning menunjukkan adanya logam di
lokasi-lokasi tersebut," terangnya.
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih mendalam menggunakan side scan sonar, lokasi objek yang diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada sekitar 30 meter dari kabel bawah laut yang ada di Selat Bali. "Untuk hasil tiga dimensi gambaran di bawah air masih dalam proses oleh tim Hidrografi," imbuhnya. (fat)