Pemangsa Kambing Mati Secara Misterius di Tegaldlimo, Tertangkap Kamera Trap TNAPTN Alas Purwo

Pemangsa Kambing Mati Secara Misterius di Tegaldlimo, Tertangkap Kamera Trap TNAP

Anjing liar diduga pemangsa kambing tertangkap kamera Trap TNAP. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Kamera Trap milik Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) berhasil mendeteksi anjing kampung liar yang diduga kuat menjadi pemangsa atas matinya lima ekor kambing di dalam kandang milik warga Dusun Persen, Desa Kedung Asri, Kecamatan Tegaldlimo beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, lima ekor kambing milik Yusuf (48) itu mati dengan bekas luka gigitan di leher dan di bagian tubuh kambing. Fenomena matinya hewan ternak yang terjadi pada Minggu malam (30/5/2021) ini sempat menggegerkan penduduk setempat.

Koordinator Perlindungan TNAP, Sucipto mengatakan, kamera trap dipasang pada Senin (31/5/2021), atau tepatnya sehari setelah kejadian. Tiga kamera trap dipasang di dalam kandang dan satu kamera dipasang di pintu kandang.

Baca Juga :

"Kamera trap itu biasa kami gunakan di sekitar kawasan (TNAP) untuk identifikasi dan inventarisasi satwa," kata Sucipto kepada wartawan, Senin (7/6/2021) kemarin.

Berdasarkan hasil tangkapan kamera trap yang terpasang, kata Sucipto, terdapat dua anjing kampung liar masuk ke dalam kandang dan satu anjing berada di luar kandang. Tiga ekor anjing itu tertangkap kamera pada Minggu malam (6/6/2021) kemarin.

"Kami pastikan itu anjing kampung liar, bukan anjing hutan. Itu bisa diketahui dari posturnya, sebab postur tubuh anjing hutan memiliki ukuran lebih kecil dan biasanya anjing hutan itu dalam kelompok besar," jelasnya.


Sejumlah kambing mati diduga dimasang hewan buas liar (Foto: Dok/Istimewa)

Pasca kejadian, dia sudah menduga bahwa yang menyerang bukanlah hewan buas seperti macan tutul. Asumsi itu berdasarkan data yang disampaikan, mulai dari hasil potret dan hasil olah TKP.

"Karena tipikal macan tutul kalau makan itu pasti dibawa ke tempat aman. Macan tutul membunuh untuk dimakan, tidak membunuh terus dibiarkan gitu,” terangnya.

Hasil pantauan, Sucipto menambahkan, sejauh ini belum ada kejadian serupa. Kendati demikian, kamera trap masih dipasang.

"Kamera trap tetap kita pasang dua di dalam kandang, satunya kita lepas. Namun untuk langkah mengantisipasi, kandang-kandang milik warga sudah tertutup rapat, sekitar kandang juga dipasangi betek atau pagar bambu," pungkasnya. (fat)