Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Guna mengungkap fakta terkait cabai yang diduga mengandung zat pewarna, Tim Satreksrim Polresta Banyuwangi terus melakukan penyelidikan secara mendalam. Langkah awal penyelidikan, sejumlah saksi-saksi terkait viralnya video cabai diduga dicat masih dikorek keterangannya oleh tim penyidik.
Setelah memeriksa Agung Prasetyo Hadi (31), sang pengungah video, polisi juga memanggil Suryati (73), pembeli cabai yang tak lain adalah nenek dari Agung untuk dimintai keterangannya.
Selain itu, pedagang sayur berinisial LN yang biasa
berkeliling di Dusun Sidoagung, Desa Karetan, Purwoharjo juga dimintai
keterangan oleh penyidik. Dari pemeriksaan awal pihak kepolisian, pedagang
sayur mengaku sebelumnya telah membawa sembilan ons cabai rawit untuk di bawa
keliling dijual kepada warga.
Namun, enam dari sembilan ons cabai yang sudah laku terjual
kepada warga lainnya, tidak mendapatkan komplin seperti yang dialami oleh
Suryati. Diketahui, pada Kamis lalu, Suryati membeli satu bungkus cabai rawit
seberat 1 ons kepada LN dengan harga Rp 11 ribu.
“Masih dugaan kasus cabai yang dicat itu ya. Kemarin kita
sudah memeriksa Mr A (Agung) yang mengunggah video ke Facebook. Hari ini kami
lakukan pemeriksaan LN selaku penjual cabai dan pembeli yakni Ibu S (Suryati),”
kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, Senin
(22/3/2021) siang.
“Harapannya kita di sini kita bisa mengembangkan untuk
memeriksa yang lain. Karena kita ketahui bersama, si penjual mengaku bahwa enam
dari sembilan ons cabai yang laku terjual kepada warga lainnya tidak mengalami
masalah,” imbuh Kombes Pol Arman Asmara.
Keterangan Gambar : (Foto: Screenshot akun Facebook Agung Emfet Putra Blambangan)
Kapolresta menambahkan, kedua saksi baru ini penting
dimintai keterangannya untuk mengetahui asal usul cabai yang diduga mengandung
zat pewarna tersebut.
Selain memeriksa sejumlah saksi, hari ini sample sisa cabai
yang diduga mengandung zat pewarna juga telah dikirim ke laboratorium oleh
penyidik untuk mengetahui kandungan cabai yang viral tersebut.
Hasil uji laborotaroium nantinya bisa menjadi petunjuk atau
kunci terkait kasus viralnya video cabai yang mengeluarkan cairan kental
seperti cat tersebut.
“Hari ini sample akan kami kirim ke laboratorium untuk
mengetahui sample tersebut ada masalah atau tidak,” pungkasnya. (man)