Severity: Notice
Message: Undefined index: HTTP_USER_AGENT
Filename: libraries/Mylibrary.php
Line Number: 147
Backtrace:
File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/libraries/Mylibrary.php
Line: 147
Function: _error_handler
File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/controllers/News.php
Line: 18
Function: __construct
File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/index.php
Line: 294
Function: require_once
(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi terus mengintensifkan program jemput bola layanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tidak hanya memberikan layanan kesehatan dasar, Pemkab juga rutin menggelar pemeriksaan USG bagi ibu hamil serta pemeriksaan jantung di desa-desa.
Salah satunya, layanan
pemeriksaan kesehatan serta USG gratis bagi ibu-ibu hamil yang dilaksanakan di
desa-desa.
Seperti yang terlihat saat
pelaksanaan program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Cantuk,
Kecamatan Singojuruh, Kamis (6/2/2025).
Puluhan ibu hamil antusias hadir
ke layanan USG yang dilaksanakan di pos kesehatan desa di kantor desa
setempat.
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani saat ngantor di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh mentakan, sebenarnya
di setiap puskesmas di Banyuwangi sudah ada layanan USG untuk ibu hamil, namun
kadang ada yang merasa jauh untuk periksa ke puskesmas.
“Jadi kami gelar di desa untuk
memudahkan mereka periksa," katanya
Salah satu warga, Qorin, mengaku
sangat terbantu dengan adanya program USG di kantor desa. "Alhamdulillah
gratis, dan dekat lokasi rumah. Baru ini memang saya periksa USG,"
ujarnya.
Program Ngantor di Desa dilakukan
Bupati Ipuk sejak 2021. Saat ngantor di desa, dibuka ratusan layanan
pemerintahan untuk memudahkan warga desa setempat dan sekitarnya untuk bisa
mengakses layanan.
Seperti pengurusan dokumen
kependudukan, pajak daerah, kesehatan gratis, konsultasi hukum, hingga
pengurusan ijin usaha mikro.
“Tidak semua warga bisa mengakses
layanan online, dan tidak semua warga memiliki kesempatan untuk mengakses ke
kota, jadi kami memberikan pilihan dengan mendekatkan layanan ke desa-desa,”
kata Ipuk.
Secara bergilir, layanan
kesehatan yang dihadirkan ke desa mulai dari pemeriksaan USG untuk ibu hamil
juga pemeriksaan jantung.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Banyuwangi, Amir Hidayat, menambahkan jemput bola layanan kesehatan juga hadir
di desa-desa dengan tingkat kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) tinggi. Seperti
hipertensi, jantung dan stroke.
Di daerah yang PTM nya tinggi,
imbuh dia, secara berkala didatangkan dokter spesialis jantung dan pembuluh
darah (Sp.JP) untuk memberikan layanan sekaligus sharing kepada dokter dan
tenaga kesehatan di puskesmas setempat.
“Banyak warga yang memanfaatkan
layanan pemeriksaan jantung di desa ini. Pasiennya meluber juga, jadi rutin
memang akan kami gelar,” kata Amir. (humas/kab/bwi)