Kondisi hewan ternak (sapi) di kandang milik Usman Afandi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
telah menjangkiti puluhan hewan ternak di 9 kecamatan Kabupaten Banyuwangi.
Merebaknya PMK di Banyuwangi, itu membuat kekhawatiran
tersendiri bagi Usman Afandi, salah satu peternak sapi di Kecamatan Tegaldlimo.
Usman mengaku lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
"Jelas ada kekhawatiran, sehingga kami juga
meningkatkan kewaspadaan," kata Usman kepada wartawan, Sabtu (4/6/2022).
Usman juga mengaku telah rutin mengecek kondisi kesehatan
ternaknya serta memberikan asupan makanan dan vitamin yang cukup agar hewan
ternak miliknya tak terjangkit penyakit.
Bahkan ia rutin melakukan sterilisasi kandang dan melarang
orang asing untuk masuk ke area kandang ternak miliknya semenjak PMK menyerang
hewan ternak.
"Mendekati momen Idul Adha ini sudah banyak orang
datang untuk melihat ternak kami. Sementara ini kami tidak izinkan dulu. Ketika
ada yang ingin tahu hanya kami tunjukkan video dan foto kondisi sapi secara
lengkap," ujarnya.
Ia pun berharap agar pemerintah daerah mengambil langkah
lebih tegas dalam melakukan penanggulangan ataupun antisipasi wabah PMK.
"Pemerintah harus tegas mengambil tindakan, karena kan ini imbasnya juga
ke peternak lain," harapnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat
Veterine, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto
mengatakan gejala klinis ternak terjangkit PMK telah ditemukan di Banyuwangi sejak
beberapa hari lalu.
Ada 39 ekor sapi yang terjangkit PMK. Kasus tersebar di 9 kecamatan diantaranya
Kecamatan Siliragung sebanyak 11 ekor, Kecamatan Purwoharjo sebanyak 2 ekor,
Kecamatan Tegalsari sebanyak 9 ekor, Kecamatan Singojuruh 1 ekor, Kecamatan
Sempu 4 ekor, Kecamatan Songgon 2 ekor, Kecamatan Licin sebanyak 6 ekor,
Kecamatan Banyuwangi kota 1 ekor dan Kecamatan Kalipuro sebanyak 3 ekor.
Temuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh petugas surveilans
dimana sapi bergejala PMK diperiksa dan dilakukan langkah-langkah pencegahan
agar PMK tidak semakin meluas.
"Kita isosalasi kandang disterilkan, jadi sapi diam di
kandang. Di wilayah ternak sapi yang terjangkit juga dilakukan pembatasan,
tidak boleh ada sapi yang keluar masuk," tandasnya.
Pemkab Banyuwangi telah membentuk satgas untuk
menanggulangi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Bahkan pemerintah
telah meningkatkan pengawasan dan menyetop pengiriman hewan ternak dari dan
menuju kabupaten ujung timur Pulau Jawa. (fat)