(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) akan segera dimulai di seluruh Indonesia, termasuk di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Dinas Pendidikan untuk jemput bola terutama kepada para pelajar kurang mampu. Hal ini untuk memastikan mereka bisa mengakses PPDB dan tetap melanjutkan sekolah.
”Pandemi Covid-19 membuat potensi
anak putus sekolah meningkat. Benar bahwa biaya dasar sekolah gratis, tapi ada
beberapa hal yang bisa membuat pelajar kesulitan, termasuk karena kondisi
ekonomi keluarga.
“Misalnya ya sudahlah enggak usah
lanjut sekolah, bantu orang tua bekerja saja. Juga bisa jadi ada hambatan
internet untuk mendaftar,” imbuh Ipuk.
Oleh karena itu, Ipuk
menggerakkan Dispendik untuk jemput bola para pelajar kurang mampu, yang
diakomodasi melalui jalur afirmasi dalam PPDB.
”Datangi rumah pelajar kurang
mampu, dampingi daftar PPDB. Capek? Iya, tapi ini adalah fungsi pelayanan kita
untuk memastikan pendidikan semakin merata dirasakan masyarakat,” ujar Ipuk.
”Tentu Dispendik saja tidak akan
bisa menjangkau semuanya. Maka semua harus bergerak. Camat harus bantu dampingi
pelajar kurang mampu. Termasuk seluruh warga, saling menginfokan, misal ada
tetangganya belum daftar PPDB, infokan ke perangkat, agar ditindaklanjuti,” imbuh
Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Dalam PPDB tahun ini terdapat empat
jalur yang bisa diakses pelajar. Pertama, jalur zonasi dengan kuota 50 persen
untuk pelajar yang berada di wilayah sekitar sekolah.
Kedua, jalur prestasi akademik dan
nonakademik sebesar 30 persen, termasuk dalam hal ini prestasi pelajar di
bidang seni, olahraga, dan sebagainya.
Ketiga, jalur afirmasi unntuk
pelajar kurang mampu 15 persen. Keempat, jalur perpindahan tugas orang tua/wali
5 persen.
PPDB Banyuwangi akan dimulai pada 7
Juni 2021 untuk SMP dan 10 Juni untuk SD. Tahun ajaran baru ini menyediakan
alokasi 12.036 kursi untuk SMP Negeri, dan 22.960 kursi untuk seluruh SD
negeri.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas
Pendidikan Banyuwangi Suratno mengatakan pihaknya akan menyisir para pelajar
yang memang ada kendala melanjutkan sekolahnya.
“Kami ada data-data pelajar yang kurang mampu yang berpotensi tidak bisa meneruskan sekolahnya. Dari data tersebut, nanti akan kami crosscek, dan akan disiapkan langkah-langkah lanjutan," kata dia. (Humas/kab/bwi)