Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2025 di PT BSI. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2025 menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan kolaborasi antara pekerja dan manajemen di PT Bumi Suksesindo (PT BSI).
Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk yang mengelola tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi itu merayakan Hari Buruh Internasional di Auditorium Tujuh Bukit PT BSI.
Peringatan May Day 2025 di PT BSI, mengusung tema
“Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan dan Produktivitas
Nasional”, dengan tagline “May Day is Kolaborasi Day”.
Acara dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai
dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian (Disnakertransperin)
Banyuwangi, BPJS Ketenagakerjaan, jajaran Forkopimka Pesanggaran, Serikat
Pekerja PT BSI, hingga tokoh masyarakat.
General Manager of Operations (GMO) sekaligus Kepala
Teknik Tambang (KTT) PT BSI, Roelly Fransza, melalui Occupational Health and
Safety Manager (Manager OHS), Dafid Fery Eriyanto menekankan pentingnya
peringatan May Day dan semangat kolaborasi dalam membangun hubungan industrial
yang sehat.
“Tema yang kita usung bukan sekadar slogan manis. Ini
adalah seruan bahwa kesejahteraan dan produktivitas bukan dua kutub yang
berseberangan, tetapi dua sahabat karib yang harus bergandengan tangan. Dua
sahabat karib itu bisa terwujud apabila ada kebersamaan. Ya, harus ada kolaborasi
dari berbagai pihak dan para pemangku kepentingan,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).
Menurut Dafid, dunia kerja saat ini bukan lagi tentang
kekuatan. Namun lebih kepada siapa yang paling kolaboratif membangun masa depan
bersama.
“Oleh karena itu, tagline "May Day is Kolaborasi
Day" merupakan sebuah penegasan, bahwa kita lebih kuat saat kita saling
mendengarkan, saling mendukung dan saling mempercayai,” bebernya.
Dafid berujar, manajemen dan karyawan bukan dua sisi koin
yang saling bertolak belakang. Melainkan satu tim yang berkolaborasi demi
perusahaan dan bangsa Indonesia maju, sejahtera dan berdaya saing.
Sinergi dengan pemerintah juga penting, sebagai penjaga
keseimbangan, fasilitator dialog dan penegak keadilan dalam hubungan industrial.
Dafid juga mengajak semua pihak untuk menerapkan prosedur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sebuah hak dasar setiap pekerja sekaligus
investasi jangka panjang bagi keberlanjutan bisnis.
“Lingkungan kerja yang aman adalah fondasi dari produktivitas.
Pekerja yang sehat, baik secara fisik maupun mental, adalah aset paling
berharga. Maka, komitmen kita pada penerapan standar K3 bukan hanya kewajiban
moral, tetapi juga strategi cerdas menuju daya saing nasional yang Tangguh,”
cetusnya.
Pada peringatan May Day 2025, manajemen PT BSI
mengapresiasi peran aktif Serikat Pekerja dalam menjaga hubungan industrial
yang harmonis.
“Teruslah menjadi jembatan suara karyawan dengan arif dan
berintegritas. Kepada Manajemen, teruslah menjadi mitra sejati dalam mewujudkan
lingkungan kerja yang adil dan bermartabat,” ujarnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah dan seluruh
stakeholder agar selalu hadir sebagai penguat ekosistem kerja yang harmonis,
aman, dan sejahtera. “Mari kita kuatkan kolaborasi, satukan visi dan melangkah
dengan keyakinan bahwa masa depan yang lebih baik, sejahtera serta
produktif," tambahnya.
Ketua Serikat Pekerja PT BSI, Lukman Kadafi menegaskan,
semangat kolaborasi harus dijunjung tinggi para pekerja, wajib memiliki visi
yang sama dengan perusahaan.
“Kata kuncinya adalah kolaborasi. Dalam kolaborasi,
Equality is very important. Harus ada keseimbangan dan kesetimbangan di sana,”
katanya.
Ia juga mendorong seluruh karyawan untuk terus mengasah
skill dan pengetahuan diri. “Tujuannya apa? Agar kolaborasi dan kerja sama yang
kita lakukan bisa berjalan dengan selaras,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertransperin Banyuwangi,
Abdul Latif berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan para pekerja. Sekaligus
memberikan pendampingan kepada perusahaan dan buruh dalam setiap permasalahan
ketenagakerjaan.
“Edukasi tentang hak-hak pekerja, meliputi kesejahteraan
sosial dan perlindungan tenaga kerja, guna menciptakan lingkungan kerja yang
lebih adil serta kondusif. Kita juga gencar menggelar berbagai program
pelatihan keterampilan bagi pekerja untuk meningkatkan daya saing mereka di
dunia kerja,” ucapnya. (red)