Pertemuan antara Lapas Banyuwangi dengan Kemenag dan pengasuh Ponpes se-Kecamatan Srono. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Lapas Banyuwangi tengah merumuskan adanya pondok pesantren penampung warga binaan yang bebas dari Lapas.
Untuk merealisasikan pondok pesantren penampung itu, pihak Lapas berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) serta pengasuh Pondok Pesantren se-Kecamatan Srono, Banyuwangi.
Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto mengatakan, koordinasi
dengan Kemenag dan pihak pondok pesantren itu terjalin setelah adanya
Perjanjian Kerja Sama (PKS) beberapa waktu lalu.
Menurut Wahyu, pondok pesantren (Ponpes) penampung warga
binaan melalui program pembinaan kerohanian ini sebagai wadah untuk melanjutkan
belajar dan mengaji bagi warga binaan setelah dinyatakan bebas.
"Program ini sangat bermanfaat bagi warga binaan
santri kami. Sebagai wadah untuk melanjutkan belajar dan mengaji Al–Qur’an yang
sudah berjalan di Lapas Banyuwangi,“ ujar Wahyu usai bertemu Kemenag dan
sejumlah pengasuh ponpes se-Kecamatan Srono di Lapas Banyuwangi, Selasa
(31/1/2023).
Wahyu menambahkan, warga binaan yang dalam pengurusan Hak
Integrasinya tidak memiliki penjamin dari keluarga inti, pengasuh pondok
pesantren tersebut diharapkan dapat menjadi penjaminnya.
“Hal ini sesuai berdasarkan Permenkumham No. 3 Tahun 2018
pasal 83 ayat 1 point h, dimaksudkan bahwa surat jaminan kesanggupan boleh dari
pihak keluarga, wali, lembaga sosial, instansi pemerintah, instansi swasta atau
yayasan yang diketahui oleh lurah atau kepala desa“, jelas Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, jangka panjangnya supaya
santri Lapas tersebut dapat menjadi pengajar atau lebih-lebih menjadi pengasuh
ponpes yang lain.
“Kami ingin mereka dapat meningkatkan ilmu agama,
senantiasa berbuat baik dan dihindarkan dari segala macam masalah serta tidak
mengulangi tindak pidana lagi," harapnya.
Sementara itu, perwakilan salah satu Pengasuh Pondok
Pesantren Mamba’ussunnah Srono, KH. Ma’sum mengapresiasi adanya jalinan kerja
sama tersebut.
“Hal baru yang menjadi tantangan bagi kami selaku
pengasuh pondok pesantren, saudara saudara kami yang sudah bertaubat dan ingin
lebih menjadi seseorang yang muttaqin," kata dia. (fat)