Pembalap asal Spanyol dan Prancis mendapatkan penghargaan dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pembalap asal Spanyol, Edgar Nieto, dan Peter Pouly dari Perancis mendapatkan penghargaan dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, karena menjadi bagian dari sejarah panjang Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI).
Dua orang tersebut selalu turut serta sejak TdBI pertama kali digelar oleh Pemkab Banyuwangi sejak 2012 lalu, meski sempat vakum 4 tahun (2020-2023) kerena pandemi Covid-19.
Kini, ajang yang menjadi agenda resmi
Federasi Balap Sepeda Dunia, UCI (Union Cycliste Internationale) tersebut akhirnya bisa
digelar kembali tahun 2024 ini.
“Kami ingin memberikan apresiasi
kepada mereka berdua yang telah ikut dan menjadi saksi perjalanan TdBI,” kata
Bupati Ipuk.
Edgar Nieto merupakan pembalap
yang tidak pernah absen dalam setiap pelaksanaan Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI)
sejak pertama kali digelar pada tahun 2012.
Tahun ini merupakan kali ke-9
bagi pemenang Tour de Flores itu, kembali turut serta di TDBI. Pembalap berusia
38 tahun ini memperkuat Victoria Sports Cycling Team dari Filipina.
Ia mengaku sangat senang dan gembira
bisa come back mengikuti Tour de Banyuwangi Ijen yang merupakan ajang balapan
favoritnya.
“Saat mendengar kabar TdBI
digelar kembali, saya sangat senang karena Banyuwangi adalah tempat yang sangat
indah. Pasti menyenangkan bisa bertemu kembali dengan teman-teman Asia Tour,”
ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan
Peter Pouly. Pembalap asal Perancis itu mengaku selalu memiliki perasaan yang
spesial setiap kali hadir di Banyuwangi.
Peter Pouly berhasil merebut
gelar juara umum TdBI sebanyak 3 kali beruntun, pada 2014-2016. Bahkan Peter
Pouly juga memberikan nama Ijen untuk anak keduanya. Saat itu Pouly berhasil
memenangi Tour de Banyuwangi Ijen 2015.
Kali ini Pouly hadir sebagai pelatih tim Roojai Insurance, Thailand. “Kompetisi ini sangat spesial. Sampai-sampai saya memberi nama Ijen untuk anak laki-laki saya,” kata Pouly. (humas/kab/bwi)