
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat menyebut ada 133 siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Kalipuro yang diduga keracunan usai mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG).
"Rinciannya, di Madrasah Aliyah Nurul Khoiroh ada 100 siswa, SMA NU Gombengsari 13 siswa, dan SMPN 3 Kalipuro 20 siswa. Seluruh siswa saat ini sudah dinyatakan sembuh," ujar Amir, Rabu (29/10/2025).
Ratusan siswa tersebut diketahui mengalami gejala
keracunan setelah mengonsumsi MBG yang disalurkan oleh Satuan Pelayanan
Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro pada 24 Oktober lalu.
Untuk mengetahui penyebab keracunan, Dinkes telah
mengambil sampel makanan MBG, air yang digunakan, peralatan masak dan makan,
serta rectal swab pada sejumlah siswa.
Dari hasil uji laboratorium, ditemukan beberapa temuan
masalah. Pada sampel air yang digunakan, terdeteksi adanya paparan bakteri
Escherichia coli (E.coli). Air tersebut diketahui bersumber dari sistem Hippam
(Himpunan Pengguna Air Minum) dan ditimbun dalam tandon.
"Pada menu MBG yang disajikan juga ditemukan paparan
E-coli seperti pada nasi, tumis wortel brokoli dan ayam.
Selain itu, dari hasil usap pada peralatan makan
ditemukan paparan mikroba di atas ambang batas aman. Bahkan dari 14 sampel
rectal swab, semuanya juga positif E-coli," jelas Amir.
Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara kegiatan
SPPG terkait pada 25 Oktober 2025, bersamaan dengan penutupan SPPG lain di
Jalan Kepiting yang sebelumnya juga memicu kasus keracunan di MAN 1 Banyuwangi.
Penutupan akan berlangsung hingga seluruh catatan masalah
diperbaiki dan hasil pemeriksaan ulang menunjukkan standar keamanan pangan
telah terpenuhi
"Khusus SPPG Kelir, kami minta tidak lagi
menggunakan sumber air yang sama. SPPG itu juga kami harap segera mengurus
Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)," tegas Amir. (fat)