A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_USER_AGENT

Filename: libraries/Mylibrary.php

Line Number: 147

Backtrace:

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/libraries/Mylibrary.php
Line: 147
Function: _error_handler

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/controllers/News.php
Line: 18
Function: __construct

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/index.php
Line: 294
Function: require_once

Sungai di Kecamatan Muncar Diduga Tercemar Limbah Pabrik, Komisi IV DPRD Lakukan Sidak | Portal Kabar Seputar Banyuwangi

Sungai di Kecamatan Muncar Diduga Tercemar Limbah Pabrik, Komisi IV DPRD Lakukan SidakDPRD Banyuwangi

Sungai di Kecamatan Muncar Diduga Tercemar Limbah Pabrik, Komisi IV DPRD Lakukan Sidak

Komisi IV DPRD Banyuwangi saat mengecek kondisi sungai di Kecamatan Muncar. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Kecamatan Muncar dikenal sebagai salah satu pusat industri pengolahan ikan di Kabupaten Banyuwangi. Namun, di balik geliat ekonominya, wilayah ini juga menghadapi permasalahan lingkungan serius. Bau tak sedap kerap dikeluhkan oleh pendatang yang baru pertama kali mengunjungi daerah tersebut.

Polusi tersebut diduga berasal dari limbah industri pengolahan ikan yang dibuang tanpa melalui proses pengolahan yang memadai. Selain itu, pencemaran sungai akibat limbah rumah tangga dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah turut memperburuk kondisi lingkungan di Kecamatan Muncar.

Warga sekitar mulai merasakan dampak dari pencemaran ini, terutama terhadap kesehatan dan kelangsungan ekosistem perairan.

Baca Juga :

Menindaklanjuti keluhan dari masyarakat, Komisi IV DPRD Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk melihat secara langsung kondisi sungai tercemar di Kecamatan Muncar.

"Sidak dilakukan Senin kemarin setelah kita mendapat keluhan dari masyarakat. Saat kita cek langsung, sungai di Muncar masih dipenuhi sampah rumah tangga dan sedimen yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama saat musim penghujan," kata Patemo, Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Rabu (19/2/2025).

"Kami menilai perlu adanya pengerukan sedimen sungai agar kapasitas tampung air tetap terjaga dan banjir dapat dicegah," imbuhnya.

Selain kondisi sungai yang penuh sampah, Komisi IV DPRD Banyuwangi juga menyoroti pencemaran akibat limbah industri pengolahan ikan serta usaha pertambakan.

Akibat pencemaran ini, nelayan Muncar kesulitan mendapatkan ikan dan harus berlayar lebih jauh untuk memperoleh hasil tangkapan maksimal.

"Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Bahkan, ada yang membuang limbah rumah tangga di sungai. Ini perlu segera diatasi, apakah karena kurangnya tempat pembuangan sampah atau minimnya sosialisasi,” kata dia.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Komisi IV DPRD Banyuwangi berencana meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera membangun tempat pembuangan sampah (TPS) secara merata di Kecamatan Muncar.

Selain itu juga diperlukan sosialisasi yang masif guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai.

“Dulu, perahu nelayan bisa melintasi sungai ini, tetapi sekarang sudah tidak bisa lagi karena sedimentasi yang parah. DLH harus bertindak lebih serius untuk mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Sementara itu, terkait pencemaran akibat limbah industri, dewan mendesak eksekutif untuk kembali merencanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu di lokasi yang tepat agar tidak menimbulkan penolakan dari warga.

“Warga Muncar sebenarnya sangat berharap adanya IPAL Terpadu karena indeks pencemaran lingkungan di perairan Muncar sudah melebihi ambang batas,” tandasnya. (fat)