Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Banyuwangi baru saja mengumumkan hasil seleksi calon Panitia Pengawas Kecamatan
(Panwascam) untuk Pemilu 2024. Sedikitnya ada 75 orang yang dinyatakan lolos.
Namun, rekrutmen Panwascam itu kini tengah menjadi sorotan.
Itu seiring dengan beberapa temuan di lapangan menjelang pelantikan Panwascam
yang rencananya digelar Kamis (27/10/2022).
Temuan itu diantaranya, pada Rabu (26/10/2022) beredar luas
data dua anggota Panwascam terpilih yang terdaftar dalam Sistem Informasi
Partai Politik (Sipol) sebagai anggota aktif partai politik.
Keduanya atas nama HS anggota Panwascam terpilih dari
Kecamatan Kalipuro dan AWA anggota Panwascam terpilih dari Kecamatan
Singojuruh.
Selain itu juga tersebar foto momen HS tengah menghadiri
kegiatan partai di salah satu hotel. Dalam kegiatan tersebut, ia juga
mengenakan atribut partai.
Di hari yang sama, juga beredar beberapa foto tangkapan
layar percakapan di WhatasApp yang berisi tentang adanya bocoran soal
CAT.
Termasuk tangkapan layar percakapan diduga salah satu oknum
komisioner Bawaslu Banyuwangi yang membagikan soal tes CAT kepada salah satu
peserta.
“Endi soale sesi 2,” isi percakapan tersebut yang dibalas
oleh oknum Komisioner Bawaslu itu dengan mengirimkan dokumen berisi “SESI 2”.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim
mengaku sudah melaksanakan proses rekrutmen Panwascam sesuai dengan petunjuk
teknis yang ada.
“Kita sudah bekerja sesuai dengan juknis yang ada,” kata
Hamim ketika ditemui wartawan saat pembekalan pra pelantikan Panwascam di Aula
Kecamatan Srono.
Ketika disinggung apakah data-data pelamar Panwascam dicek
di Sipol saat seleksi administrasi, Hamim mengakui sebagian nama memang tidak
dicek oleh Bawaslu.
“Di Bawaslu Banyuwangi ada yang tidak dicek (saat seleksi
administrasi). Dan Beberapa sudah ada yang dicek keanggotaan parpolnya,”
ujarnya.
Meski demikian, pihaknya telah menyampaikan kepada KPU
apakah dari nama-nama yang mendaftar panwascam tersebut ada yang tercatat sebagai
anggota parpol di sipol.
“Kita sudah sampaikan kepada KPU, apakah ada nama-nama yang
masuk ke sipol. Dan itu sudah kita sampaikan,” dalihnya.
Tak hanya itu, kata Hamim, Bawaslu juga sudah membuka posko
pengaduan masyarakat sejak diumumkannya 6 besar nama yang lolos CAT hingga tes
wawancara.
“Terhadap keanggotaan partai politik, Bawaslu sudah membuka
posko pengaduan masyarakat, terhadap nama-nama yang lolos CAT sampai lolos
wawancara, sudah kita buka untuk tanggapan masyarakat,” tegasnya.
Namun hingga pengumuman tiga besar yang lolos tes wawancara
dan ditetapkannya nama panwascam terpilih, belum ada satupun tanggapan
masyarakat yang masuk ke Bawaslu.
“Sementara sampai sekarang tidak ada tanggapan masyarakat,”
jawabnya.
Jawaban berbeda diberikan Hamim saat disinggung adanya
tanggapan masyarakat yang ditujukan kepada calon panwascam asal Kecamatan
Singojuruh atas nama AWA.
Hamim justru mengakui adanya tanggapan masyarakat tersebut
dan mengklaim sudah melakukan klarifikasi terhadap yang bersangkutan.
“Itu (tanggapan masyarakat di Singojuruh) sudah dilakukan
klarifikasi, pada saat tes wawancara kita tanya, dia menyatakan bukan anggota
parpol. Dan juga sudah ada klarifikasi di KPU Banyuwangi, bahwa dia tidak
termasuk keanggotaan parpol,” dalihnya.
Polemik rekrutmen panwascam di Kabupaten Banyuwangi rupanya
tidak hanya berkenaan dugaan dua anggota parpol yang lolos tiga besar.
Sementara, terkait dengan adanya dugaan kebocoran soal,
Hamim berdalih seluruh hasil tes CAT sepenuhnya berasal dari Bawaslu Provinsi
Jawa Timur.
“Nama yang lolos CAT 6 besar ini dari provinsi. Adapun
Bawaslu Banyuwangi maupun Bawaslu kabupaten lainnya hanya menetapkan siapa yang
lolos,” imbuhnya. (fat)