Usut Kematian Pesilat Muda di Banyuwangi, Polisi Melakukan Olah TKPPolresta Banyuwangi

Usut Kematian Pesilat Muda di Banyuwangi, Polisi Melakukan Olah TKP

Polsek Kalipuro memasang garis polisi di lokasi tewasnya pesilat muda di Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengusut tewasnya remaja dari salah satu perguruan silat di Banyuwangi, Selasa (6/6/2023) siang.

Selain itu, pihak kepolisian secara maraton juga memeriksa sejumlah saksi dalam kasus kematian pesilat muda berinisial RS (18), asal Kelurahan Pengantigan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Pesilat muda itu meninggal di rumah sakit setelah tak sadarkan diri ketika mengikuti uji kenaikan sabuk perguruan silatnya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Baca Juga :

Kapolsek Kalipuro, AKP Hadi Waluyo mengatakan, pihaknya dibantu Polresta Banyuwangi melakukan olah TKP dan mengorek keterangan dari para saksi.

Berdasarkan hasil interogasi awal, kata Hadi, Sabtu sore (3/6/2023) korban berangkat dari rumahnya. Malamnya, dia mengikuti uji kenaikan tingkat di empat pos atau lokasi.

Tak diduga, korban mendadak pingsan saat melakukan ujian di pos empat yang menjadi tahap terakhir pada ujian kenaikan tingkat sabuk pencak silatnya.

"Korban pingsan saat sparing. Informasi awal tidak ada yang menjelaskan apakah korban terkena pukulan, yang jelas saat menjalani sparing," bebernya.

Korban sempat dibawa ke rumah warga setempat. Karena tak kunjung sadar, korban dilarikan ke klinik terdekat lalu dirujuk ke RSUD Blambangan.

"Korban masuk rumah sakit Minggu dinihari, dan dinyatakan meninggal dunia hari Senin kurang lebih jam 8 pagi," kata Hadi.

Mengenai penyebab meninggalnya pesilat muda yang masih duduk di bangku SMK ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Untuk hasil pemeriksaan dokter, kita masih belum terima resminya. Tapi informasi sementara, ada pendarahan di otaknya," ungkapnya.

Pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi.

"Masih proses pemeriksaan saksi-saksi, yang sudah 7 orang. Setelah semuanya lengkap baru kita gelarkan," kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja.

Pesilat muda yang tewas itu merupakan putra dari pasangan Abdul Somad (43) dan Sutami (44). Keduanya berduka atas kematian anak semata wayangnya.

"Kami hanya ingin minta pertanggung jawaban dari pihak perguruan silat," kata Somad.

Somad merasakan ada kejanggalan dalam kematian putranya itu. Dia menyebut ada luka lebam pada bagian punggung dan sekitar dada.

"Kalau hasil rontgen bagian kepala terdapat luka retak di bagian tengkorak  belakang. Salah satu gigi atas anak saya ada yang copot," kata Somad.

Somad memasrahkan penanganan perkara tewasnya RS kepada pihak kepolisian. (fat)