(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Dinas Sosial Provinsi Jatim dan
Dinsos Banyuwangi berkolaborasi memberdayakan para penyandang disabilitas
dengan pembekalan berupa keterampilan terapan, mulai kerajinan bambu, aneka
olahan ikan, alas kaki, hingga berkebun dengan teknik hidroponik.
“Masih kaku karena belum terbiasa. Harus hati-hati dan
telaten biar hasilnya rapi,” ujar Gianto, seorang tuna daksa yang memilih
mengikuti pelatihan menganyam bambu, di Kecamatan Muncar, Kamis (16/9/2021).
Akibat kecelakaan yang dialaminya beberapa tahun lalu,
tangan kanan Gianto tidak bisa berfungsi normal kembali. Gianto tampak antusias
mengikuti pelatihan menganyam bambu.
“Sekarang kerjaan ojek lagi sepi, makanya cari keterampilan
daripada bengong di rumah. Kebetulan bambu mudah ditemui di sekitar rumah saya,
ini akan jadi bekal saya membuat usaha sendiri,” imbuh Gianto kepada Bupati
Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang melihat langsung pelatihan tersebut.
Ipuk hadir bersama Anggota DPRD Provinsi Jatim, Zeiniye;
Kabid Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jatim, Sugiyono; dan Plt
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB)
Banyuwangi, Henik Setyorini.
Peserta lain, Intan, mengaku senang bisa mengikuti
pelatihan menganyam bambu. Jari-jari kecil Intan terlihat sangat terampil
menganyam kerangka truntum (bahan dasar untuk kerajinan bambu), sebelum
dibentuk menjadi ethuk (tempat nasi). Intan adalah seorang siswa SMP LB Cluring
yang merupakan teman tuli.
“Menarik sekali, ini pertama saya belajar menganyam.
Apalagi baru belajar, bisa langsung jadi, dan ternyata sudah ada yang langsung
pesan 12 lusin,” kata Intan dengan bahasa isyarat.
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas
Sosial Jatim Sugiyono menjelaskan, program ini mendorong terbentuknya kampung
inklusi, sebuah program rehabilitasi sosial berbasis kelompok bagi penyandang
disabilitas. Kampung ini menyediakan layanan khusus untuk penyandang
disabilitas. Salah satunya melalui pelatihan yang digelar beberapa hari dengan
melibatkan 35 penyandang disabilitas.
“Kita bekali para penyandang disabilitas dengan berbagai keterampilan agar mereka lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi,” ujar Sugiyono.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Untuk mendukung terwujudnya kampung inklusi di Banyuwangi,
Dinsos jatim membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), salah satunya KSM
Sekar Wangi di Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
“Karya para disabilitas ini bisa dibeli. Caranya, langsung
menghubungi Ketua KSM Sekar Wangi di nomor 085258278399,” ujar Sugiyono.
Sementara itu, Bupati Ipuk mengatakan akan terus mendorong
berbagai pelatihan bagi para disabilitas. Bahkan, pihaknya berinisiatif akan
membuka ruang pamer dan promosi bagi karya para disabilitas Banyuwangi.
“Tadi saya dengar dari Dinsos bahwa antusias disabilitas
yang mengikuti pelatihan ini sangat tinggi. Tidak hanya yang di sekitar Muncar,
namun dari kecamatan lain yang mendengar ada pelatihan ini turut mendaftar.
Kami akan terus mendorong Dinsos untuk berbuat hal yang sama, termasuk
mendampingi pemasaran produk mereka” kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga akan memfasilitasi program pelatihan
bersama Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi.
“Kami akan upayakan untuk berkolaborasi bersama BLK.
Sehingga teman-teman disabilitas ini bisa punya skill yang baik untuk bekal
mereka membuka usaha. Kami ingin para disabilitas di Banyuwangi bisa produktif
dan sejahtera. Terima kasih atas dukungan dari Gubernur Jatim Ibu Khofifah
dalam program ini,” pungkas Ipuk. (Humas/kab/bwi)