Asisten Pemerintahan dan Kesra Banyuwangi, MY Bramuda saat penandatanganan komitmen replikasi di Villa Solong. (Foto: Yudhi Anjar)
KabarBanyuwangi.co.id – Inovasi "Homestay Naik Kelas" yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi semakin mencuri perhatian. Tidak hanya sukses mendongkrak sektor pariwisata lokal, inovasi ini kini menjadi rujukan bagi 30 pemerintah daerah lainnya di Indonesia.
Dalam acara penandatanganan komitmen yang digelar, Jumat (23/8/2024), inovasi ini resmi direplikasi untuk meningkatkan kualitas homestay di berbagai daerah. Menariknya, acara tersebut berlangsung di Villa Solong Banyuwangi yang merupakan salah satu hasil Inovasi Homestay Naik Kelas.
Dengan adanya replikasi tersebut, Kabupaten Banyuwangi
telah berhasil membuktikan diri sebagai pionir dalam pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat.
Program "Homestay Naik Kelas" tidak hanya sebatas
memberikan pelatihan kepada pengelola homestay. Lebih dari itu, program ini
juga melibatkan pembenahan fisik homestay, mulai dari desain interior yang
lebih modern hingga fasilitas yang lebih lengkap. Hasilnya, homestay di
Banyuwangi kini tak kalah nyaman dan bersih dengan hotel berbintang.
"Dulu, homestay identik dengan fasilitas seadanya.
Namun sekarang homestay di Banyuwangi sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti
kamar mandi dalam, wifi gratis, dan bahkan mini bar," ujar Bu Hartini,
salah satu pengelola homestay di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran,
Banyuwangi.
Selain meningkatkan kualitas pariwisata, program ini juga
memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pendapatan para pengelola homestay
meningkat signifikan, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat
desa.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Banyuwangi,
Mohamad Yanuarto Bramuda memberikan pandangan yang menarik mengenai
keberhasilan program ini.
"Kami melindungi homestay dengan cara melakukan
peningkatan kualitas dan standarisasi. Sekarang, wisatawan tidak lagi enggan
menginap di homestay karena pelayanannya tidak jauh berbeda dengan hotel. Jadi
menurut saya ini bukan lagi homestay naik kelas tetapi homestay lompat
kelas," beber Bram sapaannya.
Sementara itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi.
Menurut Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi
Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Ajib
Rakhmawanto, inovasi ini sangat relevan dengan upaya pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
"Kami berharap inovasi ini dapat menginspirasi daerah
lain untuk terus berinovasi dalam mengembangkan potensi daerahnya," ujar
Ajib.
Acara penandatanganan komitmen juga dimeriahkan dengan
talkshow menghadirkan narasumber ahli di bidang pariwisata. Dalam talkshow
tersebut, para peserta diajak berdiskusi mengenai tantangan dan peluang dalam
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
"Dengan adanya komitmen bersama ini, kami optimis
bahwa pariwisata Indonesia akan semakin berkembang dan mampu bersaing di
tingkat global," tegas Taufik Rohman, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Banyuwangi.
Sebagai informasi, daftar daerah yang mengikuti replikasi
ini diantaranya Kabupaten Belitung, Jepara, Konawe Utara, Lampung Selatan, Lombok Timur dan Utara, Kota Probolinggo, dan
24 daerah lainnya. (anj/man)