Imbau penumpang agar tak berkerumun, security pelabuhan siaga di loket Tes GeNose. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Kedatangan pemudik yang hendak kembali ke Pulau Bali pasca libur Hari Raya Idul Fitri terus mengalir di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jumat (21/05/2021) dini hari. Ruang pemeriksaan Tes GeNose di loket pintu masuk pelabuhan dipadati calon penumpang untuk mendapatkan surat bebas Covid-19 seharga Rp 40 ribu tersebut.
Karena, dokumen keterangan bebas Covid-19 masih menjadi persyaratan
wajib bagi seluruh calon penumpang. Pemeriksaan ketat terus dilakukan di pintu masuk
Pelabuhan ASDP Ketapang agar pergerakan orang yang menuju Pulau Bali dipastikan aman dari virus corona.
Segala jenis kendaraan tak luput dari pemeriksaan, termasuk seluruh penumpang yang
ada di dalam diperiksa satu per satu. Jika ada
penumpang tidak bisa menunjukkan surat bebas Covid-19, diminta untuk
melakukan pemeriksaan Covid-19 terlebih dahulu di loket kawasan
pelabuhan.
"Pemeriksaan terus diperketat tanpa terkecuali. Semua
pengguna jasa penyebrangan wajib menunjukkan surat bebas Covid-19," kata
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin melalui AKP Ali
Masduki, Kapolsek KP3 Tanjungwangi.
Dari data harian ASDP Ketapang, jumlah penumpang yang diseberangkan menuju Bali dalam kurun waktu 24 jam terakhir rata-rata berada pada angka 11 ribu orang per harinya. Selain sepeda motor, mayoritas pemudik juga menggunakan mobil pribadi maupun jasa angkutan umum seperti bus dan travel.
Penumpang bus diturunkan petugas karena tak membawa surat bebas Covid-19. (Foto: Firman)
Agar tak menimbulkan kemacetan di area pintu masuk
pelabuhan, seluruh penumpang bus diminta turun terlebih
dahulu untuk melakukan Tes GeNose di
pelabuhan. Karena satu orang
harus menunggu satu jam lebih untuk mendapatkan surat bebas Covid-19.
“Antrenya lama sekali karena memang yang mau tes GeNose
juga banyak. Saya tadi mulai antre jam 10 malam, ini sampai 1 dini
hari baru selesai di tes dan sudah dapat surat bebas Covid-19. Saya bersama
keluarga ke Bali karena ada urusan pekerjaan sekaligus takjiah ke rumah saudara
yang meninggal dunia," kata Yuli Fitriani, calon penumpang kapal asal
Banyuwangi.
"Mudah-mudahan cepat selesai ya corona ini, benar-benar membuat susah masyarakat. Harga surat bebas covidnya saja, jauh lebih mahal dari tiket kapalnya. Padahal ekonomi kita juga lagi susah karena corona,” harapnya.
Antisipasi selundupkan pemudik yang tak bawa dokumen, petugas memeriksa kendaraan logistik. (Foto: Firman)
Saking banyaknya penumpang yang antre GeNose, tak sedikit
dari calon penumpang kapal terpaksa menggunakan metode rapid tes antigen meski
harganya relatif lebih mahal mencapai lebih dari Rp 150 ribu. Layanan rapid tes
antigen swasta di luar area pelabuhan juga ramai agar mereka bisa segera mendapatkan surat bebas Covid-19.
“GeNose antre lama. Akhirnya saya pilih menggunakan rapid
antigen meski hargaya jauh lebih mahal dari tiket sepeda motor untuk naik
kapal. Dari pada saya antri lama, besok juga sudah mulai kerja proyek di
Canggu, Bali,” kata Yanto, pemudik asal Bondowoso. (man)