(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi KH Ali Makki Zaini beserta jajaran pengurusnya menemui Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis sore (12/8/2021).
Pertemuan itu membahas sejumlah hal. Mulai pendidikan keagamaan hingga penanganan pandemi Covid-19 di Bumi Blambangan.
"Ada beberapa hal yang kami
bahas. Di antaranya tentang upaya pengembangan pendidikan keagamaan dan
penanganan pandemi di Banyuwangi," ungkap Bupati Ipuk seusai pertemuan
yang dijalankan dengan protokol kesehatan tersebut.
Ipuk menyampaikan terima kasih
kepada para kiai dan ulama yang selama ini telah dengan ikhlas dan penuh
dedikasi mendidik generasi muda melalui pesantren maupun kajian keagamaan
lainnya.
“Peran para kiai dan ulama, peran
pesantren, sangat strategis dalam pendidikan generasi muda, mencetak SDM
berkualitas. Maka ketika pesantren berkembang, otomatis kualitas SDM juga akan
meningkat,” papar Ipuk.
Ipuk memaparkan sejumlah ikhtiar
pemerintah daerah dalam pengembangan pendidikan keagamaan. Selain bantuan ke
lembaga pendidikan keagamaan, mulai pesantren hingga sekolah formal keagamaan,
juga telah berjalan pemberian insentif bagi guru ngaji umat Islam.
”Dan kini sedang disiapkan insentif
bagi guru keagamaan lainnya. Pendidikan keagamaan bukan hanya Islam, semua
mendapat dukungan sesuai kapasitas pemda,” papar Ipuk.
"Ada pula beasiswa studi
keagamaan, ke Universitas keagamaan Islam, ke Universitas Hindu Negeri (UHN) I
Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang perjanjiannya sudah kami teken Mei lalu. Juga
akan kami lanjutkan dengan kampus keagamaan Kristen, Katolik, Buddha, dan
Khonghucu," imbuh Ipuk.
PCNU dan Ipuk juga membahas
sejumlah aspek pendidikan lainnya, seperti tes narkoba bagi syarat masuk ke
SMP/sederajat. Pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut juga mengupas upaya
percepatan vaksinasi hingga penerapan protokol kesehatan.
"Kami menyadari ada sejumlah
pihak yang masih menolak divaksin. Oleh karena itu, kita siap untuk mendorong
masyarakat untuk ikut vaksinasi. Tinggal kabari kami, kapan jadwalnya, kita
akan membantu untuk woro-woro kepada warga," ujar Gus Makki, sapaan karib
KH Ali Makki Zaini.
Vaksinasi memang terus digenjot
oleh Pemkab Banyuwangi. Saat ini, Banyuwangi tercatat sebagai kabupaten dengan
persentase vaksin tertinggi kedua di Jatim. Dengan kerja bersama, penerapan
PPKM di Banyuwangi juga telah turun dari level 4 ke level 3, yang diiringi
dengan pembukaan aktivitas masyarakat secara bertahap.
"Keterlibatan NU mendorong
masyarakat untuk vaksin akan sangat membantu mempercepat vaksinasi. Secara
otomatis, ini akan menekan persebaran Covid-19. Terima kasih atas kesediaan NU
dalam mendukung vaksinasi,” sambut Ipuk.
Selain tentang pendidikan dan
vaksinasi, Bupati Ipuk dan NU juga membahas sejumlah aspek keumatan lainnya. Ke
depan, lanjut Ipuk, semua daerah menghadapi tantangan yang berat karena
pandemi.
Dalam pendidikan, misalnya, ada
kajian Bank Dunia yang menyebutkan penutupan pembelajaran di sekolah berpotensi
menurunkan nilai ujian rata-rata hingga 25 persen. Kompetensi dasar siswa juga
berpotensi tergerus karena menurunnya waktu kualitas belajar.
”Refocusing anggaran juga menjadi
kewajiban pemda sesuai instruksi pemerintah pusat untuk digunakan ke sektor
kesehatan, sehingga kami memohon maaf bila sebagian pembangunan infrastruktur
akan tertunda tahun depan,” ujarnya.
Ipuk berterima kasih atas beragam
masukan dari berbagai pihak, termasuk dari NU. "Kami menyadari tangan
pemerintah memiliki banyak keterbatasan. Sangat senang rasanya bisa mendapatkan
masukan, usulan, bahkan kritik dari berbagai pihak untuk menyempurnakan langkah
yang akan kami ambil," pungkas Ipuk.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan
PCNU Banyuwangi terdiri atas unsur Syuriyah dan Tanfidziyah. Selain Gus Makki,
hadir Katib Syuriyah PCNU Banyuwangi Kiai Sunandi Zubaidi dan sejumlah pengurus
lain.
Sedangkan Ipuk didampingi Satgas Covid-19, sejumlah organisasi perangkat daerah, dan Ketua Dewan Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono. (Humas/kab/bwi)