(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak keluarga besar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banyuwangi untuk support generasi muda di kabupaten tersebut agar berani menjadi entrepreneur muda.
"Hari ini Dinas Pendidikan Banyuwangi menggelar uji kompetensi untuk anak-anak muda Banyuwangi yang menjadi warga belajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP),” kata Bupati Ipuk, saat saat menghadiri silaturahmi sekaligus halal bihalal Kadin Banyuwangi di Hotel Aston Banyuwangi, Sabtu (29/5/2021).
“Mereka ini butuh dukungan kita,
baik pemkab maupun Kadin untuk maju. Karena itu saya harap Kadin bisa
merangkul mereka," imbuh Ipuk.
Ipuk mengatakan saat ini telah
menjadi tren, dengan kreativitas anak muda punya ketertarikan untuk membangun
usaha. Namun menurut Ipuk mereka butuh wadah dan arahan. Karena itu,
lanjut Ipuk, pemkab memiliki program inkubasi penciptaan pengusaha muda
baru sebagai bagian dari skema pemulihan ekonomi.
Menurut Ipuk nantinya secara
bertahap disiapkan program inkubasi pengembangan bisnis, dipandu oleh
mentor-mentor berpengalaman untuk disiapkan menjadi pengusaha baru.
"Semuanya bisa mulai dari nol
akan dididik menyiapkan perencanaan, manajemen. hingga eksekusi bisnisnya.
Bakal difasilitasi mendapat pembiayaan," kata Ipuk.
Karena itu menurut Ipuk program ini
membutuhkan suport dari semua pihak termasuk Kadin Banyuwangi. Ipuk juga
berterima kasih pada Kadin yang selama ini turut mendukung program-program
Pemkab Banyuwangi.
"Terima kasih kepada Kadin
dedikasinya dalam menyelesaikan permasalahan terutama terkait investasi
perdagangan dan industri di Banyuwangi. Kami berharap masukan-masukan dari
Kadin sebagai wadah bagi para pengusaha bagi Banyuwangi demi perbaikan ke
depan" ujar Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Ketua Kadin
Banyuwangi, David Wijaya Tjoek mengapresiasi Pemkab Banyuwangi atas upayanya
melakukan pemulihan ekonomi, langkah konsolidasi program dan alokasi anggaran
yang diprioritaskan untuk kegiatan dalam menopang suksesnya program pemulihan
ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Kami melihat sejumlah program
pemulihan ekonomi seperti membantu UMKM untuk naik kelas melalui berbagai
kegiatan pendampingan. Stimulan pembiayaan, dan perluasan akses pasar hingga
membantu penguatan branding produk dan melakukan digitalisasi UMKM adalah
program yang tepat," tutur David.
“Dan ini selaras dengan hasil
inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi,” imbuh David.
Menurut data BPS pada April tahun 2021 ini, Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Dibandingkan tujuh kota lain di provinsi Jatim, Banyuwangi menjadi satu-satunya kota yang tingkat inflasinya di bawah 0,05 persen.
"Pengelolaan inflasi sangat
berkaitan dengan upaya menjaga daya beli warga. Sejumlah kebijakan untuk
memperkuat daya beli masyarakat dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Ini sangat
kami apresiasi sekali," tandasnya.
David mengaku ke depan akan terus
menjalin sinergi dan kolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi.
Untuk diketahui, Kadin
Banyuwangi beranggotakan beragam organisasi, seperti Gapensi, REI, Apersi,
AKLI, Asosiasi Aksesoris, Kerajinan, Kaos, Kuliner, Batik Banyuwangi.
Ada pula Komunitas Kain & Kebaya Indonesia serta Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, dan lain-lain. Sejak awal Kadin Banyuwangi didirikan, organisasi ini telah bertekad untuk menjadi bagian soko perekonomian Banyuwangi. (Humas/kab/bwi)