Suasana Pelatihan Manajemen Produksi Pertunjukan. (Foto: Bhogi DKB)
KabarBanyuwangi.co.id - Bertekad meningkatkan mutu pertunjukan kesenian tradisional Banyuwangi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi bekerjasama dengan Dewan Kesenian Blambangan (DKB), menggelar Pelatihan Manajemen Produksi Seni Pertunjukan selama 2 hari, 28 – 29 Mei 2021.
Pelatihan dimaksudkan guna menumbuhkembangkan kreatifitas baru dalam menghadapi era pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berlalu.
“Para pemilik Sanggar dan Kelompok Kesenian, tidak diberi
materi pertunjukan off-line yang bisa dinikmati langsung,” ujar MY. Bramuda
kepada KabarBanyuwangi.co.id, Jum’at (28/5/2021).
“Namun pada era pandemi seperti sekarang ini, perlu
ditingkatkan kreativiatas dengan memproduksi kesenian secara on-line dan bisa
dinikmati oleh warga seluruh dunia,” imbuhnya.
Bramuda menambahkan, pelatihan juga memberi bekal seni-atraksi
kepada Sanggar dan Kelompok Seni Tradisional. Karena selama ini mereka hanya
mengandalkan Gesibu yang out-door (terbuka), ke depan sudah disiapkan gedung
pertunjukan in-door (tertutup) yaitu ex-Gedung Juang’45 yang mewah.
“Jika sudah siap dengan atraksi yang mutunya standar, maka
tampil di ruang tertutup tidak ada masalah. Bahkan pertunjukan tersebut bisa
kita tiketnya dan menjadi tontonan para turis asing seperti di Bali,” tambah
Bramuda.
Suko Prayitno saat memberikan materi Manajemen Sanggar. (Foto: Istimewa)
Acara yang berlangsung di Warung Watu Semar, Jl. Raya
Lijen, Dusun Salakan, Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, diikuti 40 peserta
perwakilan dari Group Kesenian yang ada di Banyuwangi. Sebanyak 25 dari Sanggar
Tari, 15 diantaranya dari Group Janger, Jaranan, Rengganis dan Wayang Orang.
“Ini salah satu upaya meningkatkan mutu seniman, dalam Memanajemen seni pertunjukan. Harapnnya, kelompok seni bisa tampil lebih baik dan memahami persoalan seni kekinian,” ujar Ketua Panitia, Bhogi Bhayu yang juga dari Komisi Seni Pertunjukan Tradisi DKB.
Sementara, materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut
adalah: Proses Manajemen Produksi,
Bambang Lukito (Wakil Ketua DKB); Perencanaan, Pengorganisasian, Pengendalian
Pra dan Pasca Pementasan, oleh Punjul
Ismuwardoyo, (Wakil Dewan Pengarah DKB).
Dan Manajemen Seni Pertunjukan oleh Ingkan Prio Manunggal
(Komisi Teatger DKB) serta Manajemen Sanggar Seni, oleh Suko Prayitno (Wakil
Ketua I DKB).
Salah satu pemateri, Suko Prayotno yang juga pemilik
Sanggar Tari Gandrung Arum, Cluring, menjelaskan bagaimana mengelola sanggar dan
cara memgelola sebuah pertunjukan dengan baik,
“Target pelan-pelan, agar pengeloan sanggar semakin baik.
Selama ini masih tradisional , yaitu sistem Juragan, semua dikerjakan pimpinan,
ke depan tidak bisa lagi. Peserta juga diberikan bekal, bagaimana bisa menjual
pertunjukan tersebut lewat media sosial,” pungkas Suko. (sen)