(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Para teman netra di Banyuwangi kini bisa mengakses layanan dokumen administrasi kependudukan (adminduk) seperti KTP elektronik, Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran dengan huruf braille.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, layanan ini dilakukan sejak awal 2021. Tujuannya, agar para teman netra bisa membaca identitasnya sendiri dengan mudah. Misalnya saat ditanya nomor induk kependudukan (NIK) maupun identitas detail lainnya.
“Kita ingin memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat, termasuk para teman netra. Semoga ini membantu
teman netra, membuat teman netra bisa semakin mudah mengaktualisasikan diri dan
berkiprah di ruang publik,” kata Ipuk, Kamis (27/5/2021).
Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Banyuwangi, Juang Pribadi, menambahkan, untuk mengakses layanan
ini syaratnya cukup mudah.
Bagi teman netra yang sudah
memiliki KTP, KK, dan akta kelahiran, cukup membawa dokumennya ke kantor
Dispendukcapil, Mal Pelayanan Publik, atau layanan on the spot di kantor-kantor
desa selama Bupati Banyuwangi berkantor di desa.
“Nanti langsung buatkan
salinan dokumennya dengan huruf braille. Bagi yang belum punya KTP dan dokumen
lainnya, ya tentu mengajukan pembuatan KTP, KK dan akta kelahiran baru. Nanti
secara otomatis akan dibuatkan dua, yakni yang biasa dan braille," kata
Juang.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Juang mengatakan, pihaknya akan
membangun komunikasi dengan berbagai komunitas yang fokus terhadap penyandang
disabilitas untuk ikut mensosialisasikan program ini.
"Kita minta komunitas untuk membantu. Misalnya ada disabilitas, khususnya teman netra, yang belum melakukan perekaman identitas diri, bisa segera menghubungi kami atau bisa melalui desa. Nanti akan kita bantu cek datanya," cetusnya.
Program ini disambut baik para
teman netra. Salah seorang di antaranya adalah Siswanto. Dia senang kini telah
memiliki KTP, KK, dan Akta Kelahiran dalam huruf braille.
"Baru sekarang ini tahu
bentuknya. Senang banget. Ngurusnya gratis dan mudah. Sekarang kalau ada
yang tanya NIK, saya bisa langsung menjawab tanpa harus meminta bantuan orang
lain untuk membacakan. Ini sangat membantu," kata pelajar SMA LB
Banyuwangi itu.
Juang menjelaskan, program ini
semakin melengkapi berbagai inovasi pemenuhan hak warga Banyuwangi dalam
mengakses dokumen kependudukan.
Di antaranya dengan program bupati
ngantor di desa (Bunga Desa) yang langsung bergerak menuntaskan berbagai urusan
dokumen kependudukan warga.
Selain itu, ada program ”Camping Embun” (Camping Pelayanan untuk Masyarakat Perkebunan) di mana tim pemda bermalam di kawasan-kawasan perkebunan untuk menuntaskan urusan adminduk warga. (Humas/kab/bwi)