(Foto: Humas/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab
Banyuwangi terus memperkuat pelaksanaan test (pengujian), tracing (pelacakan),
dan treatment (perawatan) alias 3T dalam menangangi pandemi Covid-19.
"3T adalah kunci penanganan
pandemi Covid-19. Karena itu saya minta kepada seluruh Puskemas untuk
memperkuat testing dan tracing," kata Ipuk.
Di tiap Puskesmas, Ipuk berdialog
tidak hanya dengan Kepala Puskesmas, namun juga pada petugas tracing dan entry
data. Ipuk mengecek kendala apa saja yang dialami.
"Kami ingin langsung melihat
bagaimana progres di lapangan serta kendalanya sejauh ini seperti apa. Ini
untuk memetakan apa yang perlu kami intervensi langsung," kata Ipuk.
Ipuk memaparkan, rasio tracing di
antara Puskesmas di Banyuwangi tidak seragam. Ada yang sangat bagus, hingga
1:25 (1 orang positif melacak hingga 25 kontak erat), tapi juga ada yang hanya
1:5.
Ipuk pun meminta Puskesmas untuk
memperkuat tracing pada warga yang kontak erat dengan warga yang positif.
Idealnya, tracing dilakukan terhadap minimal 15 orang kontak erat sesuai target
Kemenkes.
"Saya minta terus diperkuat,
karena ini kunci untuk menekan transmisi lokal. Petugas tracing harus
diperkuat, satu pasien terkonfirmasi cari kontak eratnya. Petugas entry data
juga perlu ditangani khusus," kata Ipuk.
(Foto: Humas/bwi)
Selain itu, Ipuk meminta kepada
Puskesmas untuk memperbanyak testing utamanya di tempat-tempat umum yang banyak
dikunjungi masyarakat.
"Stok swab antigen cukup.
Nanti kalau kurang bisa segera minta ke Dinas Kesehatan," tambah Ipuk.
Selanjutnya treatment, penanganan
orang yang sudah positif dilakukan isolasi terpusat di non-rumah sakit dan
perawatan di rumah sakit bergantung kondisi klinis masing-masing pasien.
“Untuk isolasi, upayakan isolasi terpusat untuk menjaga disiplin isolasi, karena isolasi mandiri cukup sulit dikontrol. Sudah ada 25 tempat isolasi terpusat di semua kecamatan, juga ada di tingkat kabupaten,” ujarnya. (Humas/bwi)