(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Festival Muharam kembali dihelat Pemkab Banyuwangi. Festival ini rutin digelar setiap tahun di Banyuwangi untuk memuliakan anak yatim. Beragam program positif dilaksanakan, mulai kelas inspirasi hingga santunan untuk 1.444 anak yatim se-Banyuwangi, yang masing-masing mendapatkan Rp300.000.
Menariknya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut serta mendesain penyaluran santunan secara non-tunai melalui buku tabungan. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu disalurkan secara tunai.
"Ini bagian dari upaya kita
menjadikan anak-anak yatim punya literasi keuangan yang baik sejak dini.
Dimulai dari menabung. Menabung tidak harus langsung banyak, sedikit demi
sedikit tidak masalah. Nanti InsyaAllah tabungannya makin banyak, bisa
digunakan mendukung sekolah dan sebagainya,” ujar Ipuk.
Ipuk mengatakan, dari 1.444 anak
yatim, sebagian telah menerima buku tabungan. Sebagian lainnya diserahkan
secara tunai karena pertimbangan teknis. Tahun depan pihaknya akan full 100
persen diberikan non-tunai, juga akan ada pendidikan keuangan dari pakar dan
praktisi keuangan.
“Ini agar melek keuangan tidak
hanya dimiliki atau dipahami anak-anak orang berada, anak-anak orang kaya, tapi
juga anak-anak yatim yang kurang mampu,” ujar Ipuk.
Festival Muharram Banyuwangi
berjalan meriah dan khidmat. Kelas inspirasi digelar untuk memotivasi anak-anak
yatim terus bersemangat meraih cita-cita. Bersama dengan Rumah Literasi
Indonesia anak-anak yatim diajak mencintai buku sebagai salah satu upaya meraih
cita-cita di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (8/8/2022) sore.
Bupati Ipuk mengatakan, Festival
Muharram digelar untuk semakin memperkuat kepedulian kepada lingkungan sekitar,
khususnya kepada para anak yatim. "Mari saling bantu, bergotong royong
untuk anak-anak yatim se-Banyuwangi," harap Ipuk.
"Semoga dengan kita terus
memuliakan anak yatim, keberkahan selalu tercurah untuk masyarakat Banyuwangi.
Semuanya akur. Tidak ada konflik. Semuanya bersatu padu," imbuh Ipuk.
Keutamaan memuliakan anak yatim
juga ditegaskan oleh KH Thoha Munthoha, Pengasuh PP. Minhajut Thullab, yang
mengisi ceramah. Dia menjelaskan bahwa anak yatim adalah titipan Allah SWT
kepada umat-Nya. "Barangsiapa yang memuliakan anak yatim, dijamin oleh
Rasulullah, akan ada bersama beliau di surga kelak," tegasnya.
Dalam rangkaian Festival Muharam
ini juga dilakukan “Deklarasi Pesantren Ramah Anak”. Deklarasi diikuti sejumlah
perwakilan Ormas Islam dan Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin. Dari
ormas Islam, hadir Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini, Ketua Pengurus
Rabithah Ma’ahdi Islamiyah (RMI) NU KH Fahrurrozi.
Hadir juga Ketua MUI KH. Mohammad
Yamin, Ketua Muhammadiyah Mukhlis Lahuddin, Ketua Lembaga Dakwah Islam
Indonesia (LDII) Astro Djunaidi, Pimpinan Al Irsyad Banyuwangi Syarif Abdat,
dan Rabithah Alawiyah Banyuwangi Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Jufri.
“Deklarasi Pesantren Ramah Anak ini bagian dari upaya menuju Banyuwangi Kabupaten Layak Anak,” ujar Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini. (humas/kab/bwi)