Anak berusia belasan tahun bawakan menari di atas panggung. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Pelaku seni di Kabupaten Banyuwangi mencoba bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melaunching Sanggar Tari Sekar Ilalang di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Minggu (28/11/2021).
Launching Sanggar Tari Sekar Ilalang ditandai dengan pemotongan
tumpeng oleh anggota DPRD Banyuwangi Heksa Sudarmadi
Acara dilanjutkan dengan beberapa pertunjukan seni tari,
mulai dari tari topeng barong, cengkir gading, gandrung, dan beberapa seni tari
khas Banyuwangi lainnya.
Tarian-tarian dibawakan oleh anak-anak yang masih berusi
belasan tahun. Mereka tampil memukau di hadapan para tamu undangan dan penonton
lainnya.
Tak hanya seni tari, acara juga diisi dengan penampilan
para musisi dan penyanyi lokal yang membawakan lagu-lagu Banyuwangi-an.
Ketua Panitia, Hendras dalam sambutannya menyampaikan,
sanggar tari ini menjadi wadah para pekerja seni agar tetap bisa menyalurkan
kreativitasnya meski di masa pandemi.
"Launching kesenian budaya secara virtual ini bisa
menjadi akses bagi pelaku seni untuk tetap berkreasi di masa pandemi,"
katanya.
Anggota DPRD Banyuwangi, Heksa Sudarmadi memotong tumpeng sebagai tanda launching Sanggar Seni Ilalang. (Foto: Fattahur)
Menurutnya, pekerja seni tidak bisa dibatasi ruang dan
waktu, mereka bisa bekerja di mana saja. Kendati demikian, masih menurut
Hendras, pelaku seni tetap butuh perhatian dari pemerintah yang harus
menjembatani dan menjadikan stimulan.
Sementara Heksa Sudarmadi, Anggota DPRD Banyuwangi
menyampaikan, pihaknya bakal mendukung upaya pelaku seni menumbuh kembangkan
dan mempertahankan seni budaya di Banyuwangi.
Pemerintah Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya,
seperti halnya menggelar berbagai beragam kegiatan kesenian. Ini sebagai upaya
agar kesenian tetap menggeliat. Mengingat, sejak pandemi datang para seniman
praktis tidak tampil, sehingga berpengaruh pada pendapatan mereka.
"Kami berharap kedepannya, para pelaku seni tetap bisa
bertahan di masa pandemi. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya, memberikan
stimulan agar kesenian di Banyuwangi tetap menggeliat," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, di sisi timur panggung, puluhan penghobi mancing saling melempar umpan untuk mengoleksi ikan dengan bobot terberat dari kolam pancing Bakungan Asri.
Lomba mancing diikuti puluhan penghobi mancing. (Foto: Fattahur)
Para pemancing yang berhasil mengoleksi ikan terberat,
bakal mendapat total hadiah mencapai puluhan jutaan rupiah.
Hendra warga Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Kabat mengaku,
ia datang ke kolam pancing sejak pagi hari sekitar pukul 08:00 WIB. Hingga menjelang
sore hari, ia telah menarik beberapa ikan besar jenis Tombro.
"Sejak pagi hingga siang baru narik tiga ikan dengan
bobot yang lumayan besar. Disamping mengincar hadiah, saya dapat sensasi
kesenangan tersendiri ketika memancing," akunya.
Di akhir acara, juga digelar diskusi bersama sejumlah
elemen masyarakat Banyuwangi, membahas seputar isu-isu perkembangan pembangunan
di Banyuwangi. (fat)