(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi memastikan stok
pangan di Banyuwangi aman hingga akhir tahun. Meski demikian Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani minta dinas terkait untuk melakukan langkah antisipatif untuk
menghadapi dampak El Nino yang memicu kemarau panjang.
Ipuk telah menginstruksikan Dinas Pertanian dan Pangan
memastikan ketersediaan stok pangan daerah, dan berkoordinasi dengan pihak
terkait jika terjadi kelangkaan.
“Stok beras daerah masih aman bahkan surplus hingga akhir
tahun. Namun pengecekan di lapangan tetap harus dilakukan agar ketersedian di
setiap wilayah kecamatan terjamin,“ ujar Ipuk, Rabu (4/10/2023).
Produksi gabah Banyuwangi untuk bulan September, Oktober
dan November 2023 sebanyak 192.797 ton atau setara 122.807 ton beras. Dengan
jumlah konsumsi beras penduduk Banyuwangi berkisar 14 ribu ton/bulan, maka
masih ada surplus lebih dari 50 persen.
Selain beras, Ipuk juga meminta agar stok pangan lainnya
ikut dipantau ketersediaannya. Seperti daging sapi, daging ayam, telur, bawang
dan cabai yang menjadi kebutuhan harian masyarakat.
“Stok pangan non beras juga penting karena bagian dari
kebutuhan harian warga. Saya minta untuk dipastikan ketersediaannya,” tegas
Ipuk.
Ditambahkan Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ilham
Juanda, untuk ketersediaan pangan non beras, saat ini jumlahnya dalam kondisi
yang cukup. Perkiraan produksi pada bulan Oktober 2023 melampaui jumlah
kebutuhan konsumsi bulanan masyarakat.
Misalnya untuk daging sapi produksinya 187,31 ton
dengan kebutuhan konsumsi sebanyak 178,55 ton. Daging ayam ras produksi 646,79
ton, kebutuhan konsumsi 635,71 ton; telur ayam ras produksi 842,49, kebutuhan
konsumsi 816,77.
Sementara bawang merah produksi 693 tion, kebutuhan
konsumsi 396 ton; cabai merah besar produksi 2801 ton, kebutuhan konsumsi 334
ton dan cabai rawit kecil 3428 ton, kebutuhan konsumsi 281,67 ton.
"Secara keseluruhan untuk produksi dan kebutuhan
pangan tiap bulannya rata-rata hampir sama, kecuali di hari-hari besar seperti
Ramadhan dan Idul Fitri. Tapi untuk stok pangan sampai akhir tahun 2023 ini
relatif aman,” terang Ilham.
Ilham menambahkan, terkait stok beras meskipun saat ini
stoknya aman hingga akhir tahun, namun pihaknya juga melakukan antisipasi pasca
El Nino. Mengingat ketersediaan stok ke depan akan bergantung pada masa tanam
saat ini.
Salah satunya menghimbau para petani untuk menanam varietas
padi yang toleran terhadap kekurangan air. Seperti Inpari 42, Situ Bagendit dan
Cakrabuana.
“Untuk sejumlah wilayah hilir seperti di Kecamatan
Bangorejo, Purwoharjo, Tegaldlimo, Siliragung dan Pesanggaran kamu juga
menghimbau petani untuk menanam palawija tanaman semusim selain padi untuk
menghemat air,” terang Ilham.
“Selain itu kami juga mengoptimalkan percepatan tanam padi dengan alsintan (alat mesin pertanian) dan uritan di luar lahan persawahan,” tambah Ilham. (humas/kab/bwi)